Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika kembali membuka program beasiswa S2 bagi masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan di dalam maupun luar negeri, pendaftaran telah dimulai pada 22 Februari dan akan berakhir 25 Maret 2023.  

Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkominfo Haryati mengatakan program beasiswa tahun 2023 ini diharapkan dapat menjaring lebih banyak orang dari berbagai wilayah di Indonesia.

"Agar ketersediaan SDM unggul di bidang TIK dapat merata sehingga membantu percepatan transformasi digital nasional baik di lingkungan instansi pemerintah maupun swasta," ujar dia dalam rilis pers.

Hal itu disampaikannya saat sosialisasi pembukaan program beasiswa S2 dalam dan luar negeri Kemenkominfo di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (23/02).

Baca juga: Kemkominfo gandeng perguruan tinggi wujudkan masyarakat cakap digital

Program beasiswa yang telah dilaksanakan sejak 2007 ini merupakan program beasiswa yang fokus pada pemberian pendidikan pascasarjana di bidang komunikasi dan informatika.

Program ini telah membiayai lebih dari 2.500 masyarakat Indonesia untuk menempuh pendidikan pascasarjana.

Haryati mengatakan target pelamar program beasiswa tahun 2023 ini dibuka bagi PNS, anggota TNI/Polri, dan masyarakat umum non-PNS dari kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) BUMN, swasta, hingga pelaku startup yang bekerja di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

"Kemenkominfo berkomitmen untuk membantu meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia serta menyiapkan ketersediaan sumber daya manusia unggul di bidang TIK bagi industri dan instansi pemerintahan," ucapnya.

Baca juga: Kemenkominfo tetapkan hasil penataan ulang pita frekuensi radio 2,1GHz

Sementara itu, Direktur Politik dan Komunikasi, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Astri Kusuma Mayasari mengatakan isu peningkatan kualitas SDM bidang komunikasi dan informatika masuk dalam dokumen RPJMN 2020-2024.

"Hal tersebut ditujukan untuk mendorong percepatan transformasi digital yang ditunjang oleh sumber daya manusia yang memiliki kompetensi digital," ujarnya.

Dalam pelaksanaan program beasiswa S2 dalam negeri, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan Universitas Sumatera Utara, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Andalas, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Sebelas Maret dan Universitas Hasanuddin.

Komponen beasiswa yang diberikan mencakup dana pendidikan, bantuan biaya operasional yang dapat digunakan sebagai dukungan biaya hidup, biaya tesis, dan biaya publikasi jurnal ilmiah dan/atau keikutsertaan pada konferensi internasional.

Baca juga: Kemenkominfo ungkap dukungan agar SDM digital diserap industri

Sementara untuk program beasiswa S2 luar negeri, Kemenkominfo bermitra dengan perguruan tinggi di lima negara, yakni University of Twente di Belanda, Tsinghua University di China, International Institute of Information Technology di India, Eotvos-Lorand University di Hungaria, dan The University of Electro Communication di Jepang.

Adapun komponen beasiswa program beasiswa S2 luar negeri yang diberikan mencakup biaya kuliah, biaya hidup, biaya penempatan awal, biaya perjalanan ke dan dari negara tujuan studi, asuransi kesehatan, dana batuan tesis, dan tunjangan keluarga.

Informasi lebih lanjut mengenai persyaratan dan pelaksanaan pendaftaran dapat dilihat melalui laman resmi Kemenkominfo atau melalui tautan beasiswa.kominfo.go.id.

Baca juga: Kemenkominfo targetkan latih 20 ribu ASN jadi talenta digital di 2023


Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023