Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama September 2012 neraca perdagangan Indonesia terhadap seluruh negara surplus 552,9 juta dolar AS.

"Periode September 2012 Indonesia kembali mengalami surplus, mengikuti surplus pada bulan Agustus 2012 yang mencapai 248 juta dolar AS," kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Kamis.

Menurut data BPS, nilai total ekspor bulan September 2012 mencapai 15,9 miliar dolar AS dan nilai total impornya 15,35 miliar dolar AS.

Suryamin mengatakan, tren surplus perdagangan Indonesia mulai terlihat dalam beberapa bulan terakhir.

"Beberapa komoditas yang mendorong kenaikan total nilai ekspor yang mengakibatkan surplus perdagangan bagi Indonesia adalah kenaikan permintaan minyak sawit, selain juga bahan bakar mineral, lemak, dan minyak nabati," jelasnya.

Ia menambahkan, secara akumulatif neraca perdagangan selama Januari-September 2012 juga mencatat surplus 1,03 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 143 miliar dolar AS dan nilai impor 141,97 milar dolar AS.


Mitra Tradisional

Meski mengalami surplus dengan sejumlah negara, namun neraca perdagangan Indonesia dengan negara-negara mitra dagang tradisional justru mengalami defisit selama September 2012.

Neraca perdagangan dengan ASEAN tercatat defisit 790,5 juta dolar AS.

Perdagangan Indonesia dan Thailand bahkan mengalami defisit sangat besar, mencapai 4,5 miliar dolar AS, disusul Malaysia dengan defisit 1,7 miliar dolar AS.

Sementara defisit Indonesia dengan tiga negara besar yaitu Amerika Serikat, China, dan Jepang, mencapai sekitar 4,4 miliar dolar AS.

"Untuk menyiasati defisit Indonesia, terutama ke tiga negara tersebut pemerintah diharapkan terus mencari terobosan baru. Meningkatkan daya saing produk ekspor serta menurunkan impor, terutama barang-barang konsumsi," kata Suryamin.

(R017)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2012