Manajer Manchester United Erik ten Hag memberi instruksi pada pemainnya Bruno Fernandes saat melawan Newcastle United dalam laga Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Inggris, Minggu (16/10/2022). Laga itu berakhir seri 0-0. ANTARA FOTO/REUTERS/David Klein/foc.

Jadi fondasi

Hal lain yang mengesankan dari ten Hag adalah tak mau membeda-bedakan level kompetisi Piala FA, Piala Liga, Liga Europa, dan kompetisi reguler Liga Premier. Bagi dia, dalam periode sesulit ini, semua kompetisi itu sama penting dan sama mendesaknya untuk dimenangkan.

Mereka melihat Piala Liga sama seriusnya dengan melihat setiap pertandingan liga. Hasilnya, Setan Merah mengakhiri dahaga trofi selama enam tahun dengan menjuarai Piala Liga setelah menaklukkan Newcastle United dua gol tanpa balas dalam final 26 Februari kemarin.

Mereka menjadi satu-satunya tim Liga Inggris yang masih dalam rel merebut empat trofi dalam satu musim. Pertama, Piala Liga yang sudah mereka rebut. Kedua, Piala FA, yang Kamis dini hari nanti bakal mempertemukan mereka dengan West Ham United dalam babak kelima kompetisi ini.

Ketiga, Liga Europa yang memasuki 16 besar setelah mereka menyisihkan jago Eropa, Barcelona, untuk selanjutnya ditantang Real Betis. Terakhir, Liga Inggris di mana mereka tertinggal delapan poin dari pemuncak klasemen Arsenal.

Mengingat kompetisi masih panjang, masih sangat terbuka bagi United untuk menjadi tim yang finis di puncak tiga kompetisi itu.

Para pendukung United sendiri dari waktu ke waktu bertambah yakin United bakal kembali ke posisi elite seperti sepuluh tahun lalu.

Sukses menjuarai Piala Liga memberi fondasi dan acuan kuat bagi United untuk melangkah lebih jauh dalam optimisme dan keyakinan yang semakin besar dari pekan ke pekan.

Sebelum menyingkirkan Barcelona dari Liga Europa dan memperdaya Newcastle dalam final Piala Liga, catatan United setelah jeda Piala Dunia 2022 bahkan lebih mengesankan ketimbang Arsenal dan Manchester City.

Baca juga: Kemenangan Manchester United atas Barcelona pertama setelah 15 tahun

Mereka menjalani pertandingan jauh lebih banyak dari pada kedua tim itu. Memang tak selalu menang, tapi mereka baru sekali kalah selama periode itu. Sebaliknya, Arsenal dan Manchester City masing-masing sudah dua dan tiga kali kalah.

Jika Arsenal melalui 10 pertandingan terakhirnya sejak jeda Piala Dunia 2022 dengan tujuh kemenangan, dua kekalahan dan sekali seri untuk mendapatkan 19 poin dari 8 pertandingan liga, maka United mengumpulkan 26 poin dari 11 pertandingan liga, dan 15 kemenangan serta tiga seri dari 19 pertandingan terakhir dalam semua kompetisi.

Catatan United itu lebih baik dibandingkan dengan 15 laga terakhir City sejak jeda Piala Dunia 2022. City sudah melewati 15 laga yang tiga di antaranya berakhir dengan kekalahan, dan mendapatkan 24 poin dari 11 pertandingan liga terakhirnya.

Ini semua menjadi bagian untuk fondasi lebih kuat dalam menjalani setiap laga dan kompetisi yang masih harus dijalani United.
   
Baca juga: Para eks pemain yakini Manchester United telah kembali
Baca juga: Kalau sampai Manchester United dibeli Qatar

Copyright © ANTARA 2023