Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi Eka Sastra mengusulkan ada pemisahan porsi kredit bagi pelaku UMKM dan perusahaan besar sebagai solusi pembiayaan bagi sektor UMKM.

Ia menyebut selama ini porsi kredit perbankan bagi UMKM masih rendah, lantaran pembiayaan juga diberikan untuk perusahaan besar. Padahal, di negara lain, umumnya perusahaan besar mencari pembiayaan dari pasar modal.

“Salah satu sumber penting bagi berkembangnya untuk UMKM adalah pembiayaan. Cuma kalau kita lihat pembiayaan sektor perbankan terhadap UMKM masih sekitar 20 persenan, beda dengan negara lain hampir 50 persen, seperti di Malaysia misalnya, dan beberapa negara lain, akibatnya UMKM kita tidak mampu memiliki akses pembiayaan untuk menghidupkan mereka,” kata Eka di sela Simposium dan Lokakarya Nasional Nusantaranomics di Jakarta, Senin.

Eka yang juga Staf Khusus Bidang Makro Kementerian Investasi/BKPM itu menyebut pemerintah terus mencari solusi agar semakin pembiayaan perbankan bagi UMKM bisa meningkat.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperbaiki legalitas pelaku UMKM agar mereka lebih mudah mendapatkan kredit perbankan. Selain itu, menggeser pembiayaan dari perbankan agar bisa fokus bagi UMKM.

“Kalau di Indonesia perusahaan besar maupun perusahaan kecil, UMKM, itu memintanya ke bank. Seharusnya dibagi yang perusahaan besar sudah mulai memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pembiayaan, UMKM yang banyak berkontribusi dengan perbankan,” katanya.

Eka berharap upaya-upaya tersebut bisa memajukan UMKM yang saat ini berkontribusi besar terhadap ekonomi nasional.

Baca juga: Kadin sambut baik bunga kredit nol persen yang diusulkan Erick Thohir
Baca juga: Sebagian besar UMKM belum gunakan fasilitas kredit
Baca juga: Sri Mulyani sebut kredit UMKM dari perbankan RI masih sangat rendah

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023