Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta pemerintah daerah untuk menggencarkan edukasi tentang manfaat protein hewani guna mencegah stunting.

"Edukasi mengenai manfaat protein hewani untuk mencegah stunting harus terus digencarkan," kata Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Menko PMK mengatakan bahwa masyarakat perlu selalu diingatkan faktor utama dalam pencegahan dan penanganan stunting adalah mengenai tercukupinya asupan gizi bagi ibu hamil dan balita, terutama kecukupan protein hewani.

Baca juga: Konsumsi protein hewani optimalkan perkembangan otak anak

"Protein hewani itu sangat penting karena banyak mengandung zat gizi esensial yang dibutuhkan tubuh, beragam zat gizi yang terdapat dalam protein hewani tersebut sangat bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan otak anak," katanya.

Menko PMK juga mengingatkan bahwa poin utama dalam pencegahan dan penanganan stunting adalah memastikan pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

"Kondisi stunting yang paling berbahaya, yaitu apabila otak anak tidak dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah daerah diharapkan dapat menggencarkan edukasi serta melaksanakan intervensi spesifik maupun sensitif dengan tepat sasaran.

Baca juga: Protein hewani penting untuk cegah stunting

Intervensi spesifik, kata dia, adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab langsung terjadinya stunting. Sementara intervensi sensitif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab tidak langsung terjadinya stunting.

Hal tersebut diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, dalam rangka menciptakan generasi berkualitas yang akan melanjutkan program pembangunan bangsa secara berkelanjutan.

Pemerintah, kata Muhadjir Effendy, terus mengoptimalkan program percepatan penurunan stunting, salah satunya dengan memastikan terpenuhinya gizi ibu hamil dan balita.

Prevalensi stunting di Indonesia, kata dia, saat ini berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), adalah 21,6 persen.

Baca juga: Kemenko PMK: Protein hewani penting dalam pemenuhan gizi anak

"Sementara pemerintah menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang," demikian Muhadjir Effendy.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023