Roma (ANTARA) - Jumlah korban jiwa akibat tenggelamnya kapal migran di pantai selatan Italia bertambah menjadi 61 orang dan pencarian terus dilakukan untuk mencari korban yang hilang, demikian disampaikan pejabat Italia, Senin.

Kapal kayu itu mengangkut migran dengan tujuan Eropa dan berlayar dari Turki tetapi kemudian menabrak karang dekat Steccato di Cutro, resor di pantai timur Calabria.

Sebanyak 61 orang ditemukan dalam keadaan sudah meninggal, sementara 80 orang berhasil diselamatkan, kata Manuela Curra, pejabat provinsi setempat.

Kapal tersebut membawa migran dari Afghanistan, Iran, dan dari beberapa negara lain. Sebanyak 12 di antara para korban adalah anak-anak, kata pihak berwenang.

Berdasarkan keterangan dari para penyintas, otoritas setempat menyatakan keyakinan bahwa setidaknya terdapat antara 180-200 orang yang berada di atas kapal tersebut.

Salah seorang yang selamat ditangkap pada Minggu (26//2) atas tuduhan perdagangan manusia. Petugas bea cukai Guardia di Finanza mengatakan pihaknya juga menahan dua tersangka lain karena dicurigai bekerja sama dengan penyelundup.

Badan amal Charity Doctors Without Borders (MSF) mengatakan mereka sedang membantu beberapa orang yang kehilangan anggota keluarga di kapal yang karam tersebut.

Sergio Di Dato dari MSF mengungkapkan pihaknya menemukan beberapa kasus anak yang menjadi piatu. 

"Seperti seorang anak laki-laki berusia 12 tahun asal Afghanistan yang kehilangan seluruh anggota keluarganya, keluarga yang terdiri atas sembilan orang, termasuk empat saudara kandung, orang tua, dan kerabat," katanya.

Sementara itu, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif pada Senin mengatakan lebih dari dua puluh warga Pakistan diyakini ikut menjadi korban yang tenggelam.

Sumber: Reuters


Baca juga: Kapal pengangkut migran karam di Italia, 30 orang tewas

Baca juga: Puluhan migran terjun dari kapal penyelamat untuk capai daratan Italia


 

Tunisia pulangkan lebih dari 200 kontainer sampah ke Italia

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023