Palembang (ANTARA) - Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan menyebutkan program peremajaan sawit rakyat (PSR) berdampak positif bagi para petani sawit.

Kepala Dinas Perkebunan Sumsel Agus Darwa di Palembang, Senin, mengatakan dengan berlangsungnya program PSR ini memiliki dampak yang cukup positif bagi para petani sawit sebab petani dinilai lebih terlembaga serta adanya pelaksanaan usaha sawit yang sifatnya berkelanjutan.

Ia mengatakan program PSR itu juga telah meningkatkan produktivitas para petani sawit di daerah ini.

“Dengan PSR, petani bisa lebih tahu bagaimana budidaya sawit yang benar serta bisa menjadikan tumpang sari pada lahan perkebunan,” katanya.

Saat ini fokus program PSR di sentra produksi kelapa sawit Sumsel, terletak di beberapa daerah di antaranya Kabupaten Musi Banyuasin, Muara Enim, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Lahat, Muba, Prabumulih, Ogan Komering Ulu dan Muratara.

Saat ini total rekomendasi teknis (Rekomtek) di wilayah Sumsel sebanyak 58.507 hektare yang terdiri atas chipping 42.851 hektare dan tanaman sebanyak 41.402 hektare.

Sementara itu, Analis Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ahli Madya Dinas Perkebunan Sumsel Rudi Aprian mengungkapkan bahwa penyaluran dana bantuan yang dialokasikan pada program PSR patut ditingkatkan kembali.

Menurutnya, pedanaan yang diberikan pemerintah saat ini masih belum mencukupi, sehingga para petani masih harus mencari tambahan melalui tabungan kelompok maupun pinjaman kredit usaha rakyat (KUR).

“Saat ini pemerintah hanya memberikan bantuan sebesar Rp30 juta per hektare, diharapkan ke depannya bisa dua kali lipat atau Rp60 juta per hektare," ujarnya.

Diketahui, program PSR Provinsi Sumatra Selatan berhasil meraih penghargaan pada acara Anugerah Peremajaan Sawit Indonesia dengan kriteria Pelopor Program PSR.

Baca juga: Kebun Plasma dinilai mampu tingkatkan perekonomian petani sawit

Baca juga: Ahli ungkap potensi batang sawit tua jadi sumber baru bioetanol

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023