Hal tersebut diungkapkan oleh President of ICT Strategy & Marketing Huawei Peng Song dalam kata sambutannya saat gelaran 5G Business Success Summit di Mobile World Congress (MWC) 2023.
Sebagaimana keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa, operator melaporkan bahwa lebih dari 20 persen penetrasi pengguna 5G selama putaran pertama penyebaran telah melihat pertumbuhan yang signifikan dalam pendapatan seluler. Huawei menilai bahwa 5G akan mempertahankan kesuksesan ini jika nilainya dapat dilepaskan lebih lanjut di sektor ToC, ToH, dan ToB.
Menurut Huawei, migrasi cepat pengguna dan lalu lintas 5G adalah kuncinya. Jika operator memigrasikan 30 persen lalu lintas ke 5G eMBB dalam tiga tahun, dibutuhkan waktu kurang dari empat tahun untuk melihat ROI. Durasi ini akan semakin singkat jika operator juga menggelar layanan FWA dan ToB.
Di sektor ToC, jaringan 5G menggunakan kemampuan yang kuat untuk memberikan diferensiasi pengalaman bagi beragam pengguna. Di sektor ToH, 5G FWA menjadi layanan broadband rumah quick-win nyata dengan pengalaman layaknya fiber.
Sementara di sektor ToB, Peng percaya bahwa operator dapat mengatur koneksi layanan yang luas dengan perusahaan melalui jaringan pribadi 5G. Hal ini juga akan mendorong penjualan cloud, pusat data, F5G, dan layanan bernilai tambah lainnya.
Menurut Peng, 5G bukan hanya tentang nilai ekonomi bagi operator melainkan juga tentang nilai sosial yang sangat besar. Huawei juga mengajak operator global dan mitra industri untuk bergabung dengan G.U.I.D.E. cetak biru bisnis dan lebih lanjut melepaskan potensi jaringan 5G dari "5Good to 5Great".
Baca juga: Telkomsel kolaborasi dengan ZTE untuk uji coba 5G
Baca juga: Dian Sastrowardoyo jadi pengguna setia Samsung enam tahun terakhir
Baca juga: Indosat akan terus perluas jangkauan jaringan 5G
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023
