Saya meminta agar Pemprov DKI juga memperhatikan seluruh warga terdampak agar mendapat bantuan yang layak di tengah musibah ini
Jakarta (ANTARA) -
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta program normalisasi sungai dipercepat agar banjir yang terjadi di Jakarta tak sampai meluas seperti sekarang ini yang merendam ratusan RT.

Menurut Anggara, insiden tersebut merupakan peringatan bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk segera menuntaskan program penanggulangan banjir.

"Di awal tahun ini, berkali-kali Presiden Jokowi mengingatkan agar program normalisasi dan sodetan segera dikebut karena penanganan banjir  beberapa tahun belakangan berjalan di tempat. Normalisasi saluran-saluran mikro di pemukiman juga harus menjadi fokus," kata Anggara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Anggara mengatakan kasus ratusan RT di Jakarta yang tergenang di Jakarta pada Senin (27/2), merupakan bukti bahwa penanggulangan banjir di Jakarta belum banyak mengalami kemajuan pada beberapa tahun belakangan ini.

"Ini mengkhawatirkan dan merugikan warga DKI karena lagi-lagi harus mengalami bencana banjir setiap curah hujan tinggi dan luapan kali. Saya meminta agar Pemprov DKI juga memperhatikan seluruh warga terdampak agar mendapat bantuan yang layak di tengah musibah ini," ucap Anggara.

Anggara juga menyebutkan masyarakat DKI Jakarta menanti pembuktian kerja dari Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam penanganan banjir ini.

"Dari awal masa jabatan Pj Gubernur sudah memperlihatkan fokusnya pada penanggulangan banjir. Semoga eksekusinya dapat berjalan lancar. DPRD siap mengawal, masyarakat DKI menanti," tutur Anggara.

Sebelumnya, tingginya curah hujan menyebabkan banjir pada Senin (27/2) di beberapa titik di kota Jakarta hingga ratusan RT yang terdampak.

Jumlah RT terdampak terbanyak adalah pukul 15.00 WIB di mana sebaran banjir di Jakarta mencapai 109 Rukun Tetangga (RT) dari sebelumnya 82 RT.

Adapun sebarannya adalah di Jakarta Barat ada 37 RT tergenang banjir di delapan kelurahan yakni Kembangan Utara, Kembangan Selatan, Tegal Alur, Rawa Buaya, Kedaung Kaliangke, Duri Kosambi, Kedoya Selatan dan Kedoya Utara.

Ketinggian banjir di delapan kelurahan di Jakarta Barat itu hingga pukul 15.00 WIB bervariasi mulai 30 centimeter (cm) hingga paling tinggi 1,2 meter yang terdata di Kelurahan Rawa Buaya.

Sedangkan di Jakarta Timur, titik banjir tersebar di 56 RT yakni di Kelurahan Cililitan, Cawang, Balekambang, Bidara Cina, Kampung Melayu, Cipinang Muara dan Jatinegara Kaum.

Ketinggian banjir bervariasi mulai 30 cm satu hingga 1,8 meter di antaranya di Cililitan, Cawang, Bidara Cina dan Kampung Melayu akibat curah hujan tinggi dan meluapnya Kali Ciliwung dan Kali Sunter.

Sementara itu, banjir juga tidak luput menggenangi wilayah Jakarta Selatan tersebar di 16 RT yakni di Kelurahan Cilandak Timur, Jati Padang, Pejaten Timur, Kebon Baru, Manggarai, Rawa Jati dan Pengadegan dengan ketinggian 40 cm hingga 1,5 meter.

Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi dan meluapnya Kali Ciliwung sehingga menyebabkan tinggi banjir hingga mencapai 1,5 meter salah satunya di Kelurahan Pejaten Timur.

BMKG mencatat pengukuran intensitas hujan lebat terjadi di sekitar Sunter Hulu mencapai 105 milimeter (mm), Stasiun Iklim Banten mencapai 105 mm, Pompa Arcadia 100 mm serta intensitas lebat 50-100 mm per hari di wilayah DKI Jakarta.
Baca juga: Heru: Normalisasi solusi atasi banjir di Jakarta
Baca juga: 14 RT di Cawang terdampak banjir hingga 1,3 meter
Baca juga: 274 orang mengungsi akibat banjir di Jakarta

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023