diwujudkan antara lain dengan meningkatkan literasi digital dan entrepreneurship melalui pelatihan, pendampingan dan inkubasi usaha
Wonosobo (ANTARA) - Staf Ahli Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Bidang Ekonomi Makro, Rulli Nuryanto mengungkapkan peningkatan kapasitas dan mutu sumber daya manusia merupakan satu dari tiga kunci UMKM dapat bertahan di era disrupsi.

"Untuk memperkuat kemampuan dan kapasitas disrupsi UMKM dalam kerangka strategi tersebut, ada 3 hal yang menjadi perhatian," ucapnya saat mewakili Menteri Koperasi dan UKM Tetan Masduki, pada acara Wonosobo Festival UKM Expo 2023 di Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu.

Kunci pertama, sebutnya, meningkatkan kapasitas SDM KUMKM agar tumbuh sebagai wirausaha produktif dan terhubung dengan ekosistem digital. Hal itu lantaran era disrupsi menuntut UMKM untuk beradaptasi dan bertransformasi agar dapat bertahan dan berkelanjutan

"Upaya ini diwujudkan antara lain dengan meningkatkan literasi digital dan entrepreneurship melalui pelatihan, pendampingan dan inkubasi usaha," kata Rulli.

KemenKopUKM mencatat hingga Desember 2022 sudah ada 20,76 juta UMKM onboarding digital, pada 2023 ini ditargetkan 24 juta UMKM akan masuk dalam ekosistem digital.

Baca juga: KemenKopUKM kawal terciptanya bisnis inklusif dalam pertemuan UN ESCAP

Baca juga: KemenKopUKM dan Pemda Garut dukung produk UMKM kulit mendunia


Kunci kedua adalah membangun dan memperkuat proses bisnis UMKM. Di dalamnya mencakup kemudahan legalitas usaha (NIB), penguatan produk UMKM dengan sertifikasi dan standardisasi, factory sharing, hingga mengembangkan jejaring kemitraan usaha untuk bahan baku, pembiayaan, kualitas produk, teknologi dan akses pasar.

"Tidak lupa, juga mendorong kelembagaan UMKM melalui koperasi untuk memperkuat posisi tawar dan meningkatkan skala ekonomi mereka," tuturnya.

Sedangkan kunci ketiga adalah meningkatkan akses pasar dan pemasaran UMKM. Secara berkelanjutan, pemerintah menggelorakan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), memfasilitasi onboarding produk UMKM melalui laman LKPP/Bela Pengadaan PADI, SIREN (platform e-commerce) oleh SMESCO.

Selain itu pemerintah juga sudah menetapkan kebijakan alokasi 30 persen area publik untuk promosi produk UMKM serta alokasi 40 persen belanja pemerintah dalam pengadaan B/J KUMKM.

Lebih lanjut Rulli menuturkan bahwa Kabupaten Wonosobo memiliki potensi wisata dan pertanian yang besar karena diapit Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing juga membuat kabupaten ini memiliki potensi wisata dan pertanian yang besar.

Peningkatan potensi tersebut, katanya, bisa diwujudkan dengan Wonosobo Festival Expo 2023

"Sekaligus bisa dimanfaatkan untuk menjalin kemitraan antara usaha mikro kecil dengan usaha menengah besar agar produk usaha mikro kecil ini bisa terhubung ke dalam rantai pasok industri," kata dia.

Baca juga: KemenKopUKM wajibkan KSP klasifikasi usaha 3 dan 4 terhubung ke PPATK

Baca juga: KemenKopUKM terbitkan SE moratorium izin usaha koperasi simpan pinjam


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023