Manado (ANTARA) -
Balai Karantina Pertanian(BKP) Manado memberikan apresiasi kepada PT Suryapratama Agung Bahtera(SAB) yang menanamkan investasi pengolahan produk turunan kelapa di Provinsi Sulawesi Utara(Sulut)

"Terima kasih karena sudah menanamkan investasi sekaligus melakukan ekspor perdana produk olahan turunan kelapa yaitu santan beku," kata  Kepala Balai Karantina Pertanian Manado, Yusup Patiroy di Manado, Rabu.

Menurut dia, menanamkan investasi dan melakukan ekspor ke China di tengah krisis global adalah sebuah langkah berani yang dilakukan pelaku usaha.

Saat ini, kata dia, di wilayah Kabupaten Minahasa Utara tercatat ada sebanyak tujuh pelaku usaha ekspor komoditas hasil pertanian.

Lima perusahaan di antaranya adalah perusahaan yang mengolah produk turunan kelapa, sementara tiga di antaranya merupakan investor baru yaitu PT WBK Coconut Indonesia, PT Kopo Jaya Makmur dan PT Surya Pratama Agung Bahtera.

PT Suryapratama Agung Bahtera baru-baru ini melakukan ekspor perdana santan kelapa ke China sebanyak 52 ton dengan nilai ekspor mencapai.

"Ekspor perdana santan beku ini merupakan hasil kerja keras dinas pertanian Minahasa Utara serta semua pihak terkait yang sudah memberikan support kepada perusahaan," katanya.

Dia menambahkan, selain komoditas kelapa jadi andalan provinsi ujung utara Sulawesi tersebut juga kaya dengan sumber daya pertanian yang bisa memenuhi pasar ekspor.

"Karantina pertanian terus berupaya maksimal memastikan bahwa semua produk ekspor dari Sulut ke negara tujuan telah memenuhi persyaratan atau regulasi. Ini peluang yang mestinya bisa dimanfaatkan oleh semua pelaku usaha di daerah ini," ajaknya.
 

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023