petugas rutin melakukan pelacakan dan pemeriksaan
Ambon (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Ambon mencatat jumlah kasus HIV dan AIDS mengalami peningkatan mencapai 271 kasus di tahun 2022, dan didominasi perilaku seks sesama jenis.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy menyatakan, peningkatan kasus HIV dan AIDS dipengaruhi oleh hubungan seks berisiko sesama jenis lelaki seks lelaki (LSL).

"Jika dulu kasus terbanyak pada Pekerja Seks Komersial saat ini didominasi LSL, yang dipengaruhi gaya hidup dengan usia produktif di bawah 45 tahun," katanya.

Perilaku seksual menyimpang katanya, menjadi salah satu penyebab dari penularan HIV/AIDS seperti suka berganti-ganti pasangan dan lelaki seks lelaki (LSL).

"Kita tengarai penularan HIV karena perilaku seksual suka berganti pasangan khususnya sesama jenis LSL dan terbukti dari data jumlah kasusnya mengalami peningkatan," katanya.

Baca juga: KPA: Usia produktif dominasi penderita HIV AIDS di Maluku
Baca juga: KPA Maluku: 392 kasus penularan HIV terdata saat pandemi COVID-19

Ia mengakui, kasus HIV mengalami peningkatan setiap tahun, di 2021 sebanyak 116 kasus tahun meningkat di 2022 sebanyak 253 kasus HIV dan 18 kasus AIDS

Sementara data hingga Februari 2023 tercatat 15 kasus baru HIV dan satu kasus AIDS.

"Kenaikan jumlah kasus karena petugas rutin melakukan pelacakan dan pemeriksaan sehingga diperoleh kasus baru di 2023," katanya.

Wendy menyatakan, pihaknya di 2021 tidak intens melakukan pelacakan dan pemeriksaan karena kondisi pandemi COVID-19, di 2022 dilakukan pemeriksaan sehingga terjadi peningkatan jumlah kasus baru.

​​​​​​Pihaknya terus menyosialisasikan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan terkait untuk bersama mencegah penularan HIV/AIDS.

Baca juga: Bukittinggi raih penghargaan pelayanan HIV/AIDS Nasional 2022
Baca juga: Bali raih penghargaan terbaik dalam penanganan HIV/AIDS 2022
Baca juga: Dinkes Bintan sebut 32 warga tertular HIV-AIDS dalam penanganan medis

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023