Bukittinggi,- (ANTARA) -
Pemkot Bukittinggi, Sumatera Barat, meraih Penghargaan Nasional di bidang kesehatan yang diberikan Kemenkes RI dalam evaluasi pelayanan dan pemeriksaan terbaik HIV/AIDS di Indonesia.
 
"Hal ini bisa terwujud berkat kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait layanan HIV/AIDS, kita upayakan agar warga Bukittinggi bebas dari penyakit itu, terutama generasi muda terjerumus," kata Wali Kota Bukittinggi Erman Safar di Bukittinggi, Ahad.
 
Penghargaan tersebut diberikan Direktur HIV/AIDS Kemenkes RI ke Pemkot Bukittinggi melalui Puskesmas Rasimah Ahmad dalam pertemuan monitoring dan evaluasi Viral Load (VL) HIV Nasional, di Kota Tangerang.
 
Erman Safar menegaskan akan mengerahkan segala kemampuan petugas kesehatan dalam menghambat lajunya kasus HIV/AIDS di daerah setempat.

Baca juga: 22 kasus baru HIV/AIDS ditemukan di Tanah Datar- Sumbar, sebut Dinkes

Baca juga: LGBT dan AIDS di Sumbar mengkhawatirkan
 
"Semua lini kita kerahkan, apalagi di Bukittinggi ada rumah sakit rujukan HIV/AIDS yaitu Rumah Sakit Achmad Mochtar juga," katanya.
 
Ia mengapresiasi seluruh petugas kesehatan yang terlibat dalam upaya pelayanan dan pemeriksaan HIV/AIDS di Bukittinggi.
 
"Terima kasih kepada Kemenkes atas penghargaan yang diberikan pada Pemkot Bukittinggi, bangga kepada petugas penjangkau dan pendamping Dinas kesehatan Kota Bukittinggi serta LSM Akbar Sumatra Barat sebagai mitra dalam penjangkauan dan pendampingan pasien HIV/AIDS," katanya.
 
Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi, Linda Faroza mengatakan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah pasien yang membutuhkan pelayanan yang berkesinambungan, karena pasien harus minum obat seumur hidup secara rutin dan teratur.
 
Ia mengatakan Pemerintah Kota Bukittinggi hadir memberikan perhatian dan dukungan dan pelayanan kepada penderita, agar pasien tidak merasa jenuh dalam menjalani pengobatan.
 
"Inilah yang kami lakukan di Bukittinggi, salah satunya di Puskesmas Rasimah Ahmad. Alhamdulillah dari penilaian mendapat prestasi terbaik tingkat nasional dalam pelayanan dan pemeriksaan Viral Load HIV/AIDS di Indonesia," katanya.*
   

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023