Jakarta (ANTARA) - Direktur RSCM Jakarta Lies Dina Liastuti mengemukakan fasilitas bedah yang ada di gedung layanan terintegrasi Kanigara diproyeksikan sanggup memangkas waktu antrean tindakan operasi terhadap 4.200 pasien.

"Dengan adanya Gedung Kanigara ini, kami berharap bisa menindak pasien yang ada di RSCM. Kami sudah menghitung, dengan tambahan 36 kamar operasi, 102 ICU, kami bisa merilis 4.200 pasien tersebut dalam waktu 14 bulan," kata Lies Dina Liastuti dalam acara peresmian Gedung Kanigara di RSCM Jakarta, Jumat.

Baca juga: RSCM mulai operasikan gedung layanan terintegrasi Kanigara

Menurut Lies, antrean pasien untuk tindakan operasi, memberi tanggung jawab besar kepada jajaran tenaga kesehatan RSCM. “Memang cukup lama, tapi ada harapan bagi mereka untuk mendapat layanan di RSCM,” katanya.

Ia mengatakan RSCM juga memiliki layanan transplantasi hati, kornea, ginjal dan sedang disiapkan transplantasi uterus yang bisa diakses oleh masyarakat tidak mampu.

Menurut Lies, Gedung Kanigara merupakan gedung dengan pelayanan terintegrasi berbagai disiplin dan divisi yang akan memudahkan pasien dan tenaga kesehatan memberi layanan.

“Tidak membuat dokter habis waktunya untuk menyeberang dari gedung satu ke gedung yang lain. Saya menghargai upaya Pak Menteri Kesehatan yang selalu mengatakan, harus terintegrasi," katanya.

Baca juga: RSCM: Imun dan usia pengaruhi potensi terkena kanker getah bening

Baca juga: RSCM-RSUI masuk World's Top Academic Medical Centres Brand Finance


Kompleks RSCM memiliki luas lahan 12,5 hektare yang terdiri atas 34 bangunan gedung. Sedangkan lahan tamannya semakin sempit, hanya tersisa 16 persen.

"Gedung Kanigara ini adalah tahap awal dari masterplan kami. Tahap berikutnya adalah mengintegrasikan gedung yang lain sehingga RSCM bisa memiliki 57 persen lahan hijau dan pasien lebih terintegrasi tak perlu pergi terlalu jauh, begitu pun dokter,” ujarnya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023