Jakarta (ANTARA News) - Departemen Pertanian (Deptan) akan membentuk unit pengendali Avian Influenza (AI) atau flu burung ditingkat provinsi untuk mengoptimalkan upaya pengendalian infeksi virus AI pada hewan. "Selain melakukan vaksinasi dan meningkatkan biosecurity kami juga akan membentuk unit pengendali AI di tingkat provinsi," kata Staf Direktorat Kesehatan Hewan Departemen Pertanian Elly Sawitri kepada pers di Jakarta, Senin. Elly menjelaskan pada 2006 Departemen Pertanian bekerjasama dengan Food and Agriculture Organization (FAO) telah membentuk unit serupa juga di Pulau Jawa untuk mengendalikan infeksi flu burung pada hewan. "Dan sekarang akan diperluas ke daerah-daerah lain di seluruh Indonesia," kata Elly. Terkait dengan hal itu Ketua Tim Tanggap darurat Penanggulangan AI Departemen Pertanian Delima Hasri Azahari menjelaskan unit-unit pengendali itu nantinya akan beranggotakan otoritas kedokteran hewan. "Karena selama ini banyak Dinas Peternakan yang tidak punya dokter hewan dalam jumlah cukup sehingga penanganan kesehatan hewan termasuk AI tidak berjalan baik," katanya. Unit pengendali itu, kata dia, nantinya akan menjalankan tugas seperti yang tercantum dalam strategi nasional pengendalian flu burung pada hewan yakni melakukan pemantauan penyakit (surveilans) AI pada hewan, vaksinasi dan sosialisasi biosecurity. Kasus flu burung pada manusia, yang hingga April 2006 terlihat melamban, kembali muncul secara sporadis di beberapa daerah di Indonesia termasuk Surabaya, Bekasi dan Kabupaten Karo pada awal Mei. Data Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Departemen Kesehatan menyebutkan hingga saat ini 43 pasien dinyatakan positif terinfeksi virus flu burung dan 33 diantaranya meninggal dunia. Meski tidak ada laporan tentang kematian unggas berskala besar akibat infeksi virus flu burung namun hingga saat ini sebagian besar kabupaten di Indonesia masih menjadi daerah endemi infeksi virus flu burung. Infeksi virus flu burung pada unggas dan hewan lain yang menjadi faktor resiko seperti babi harus dikendalikan untuk mencegah penularan infeksi virus pada manusia.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006