insentif itu bukan hanya dalam bentuk fiskal, tapi juga dengan kemudahan pelayanan investasi.
Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad memaparkan kunci sukses meningkatkan investasi untuk meningkatkan perekonomian dan menekan kemiskinan hingga angka pengangguran di daerah tersebut.

"Tiga kunci yaitu infrastruktur, kemudahan investasi dan sumber daya manusia atau SDM," kata Gubernur Ansar dalam acara seminar nasional peluang investasi dan SDM lokal di KEK dan FTZ setelah berlakunya UU Cipta Kerja di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Kota Tanjungpinang, Jumat.

Oleh karena itu, Ansar mengaku gencar mengajak kepala daerah di tingkat kabupaten/kota bersama-sama mengembangkan infrastruktur, seperti jalan, bandara sampai dan pelabuhan guna meningkatkan aksesibilitas ekonomi.

Kemudian, mendukung penuh proses perizinan investasi melalui perangkat lunak, yaitu sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS).

Menurutnya, pelayanan izin investasi yang cepat dan murah merupakan salah satu bentuk pemberian insentif kepada investor supaya aman dan nyaman berinvestasi di Kepri.

"Jadi insentif itu bukan hanya dalam bentuk fiskal, tapi juga dengan kemudahan pelayanan investasi. Jangan sampai proses izinnya berbelit-belit hingga menyulitkan investor, apalagi ada embel-embel minta jatah dan sebagainya," ujarnya.


Baca juga: Gubernur : Realisasi investasi di Kepri capai Rp38,24 triliun

Baca juga: Gubernur Kepri dan Menteri Investasi bahas rencana investasi EBT


Makanya, Ansar mengimbau semua kepala daerah melakukan evaluasi, apakah selama ini ada beban yang memberatkan investor dalam hal menanamkan modal usahanya di wilayah Kepri.

Mantan Anggota DPR RI itu mengharapkan semua bupati/wali kota se-Kepri menyadari bahwa saat ini pemerintah daerah tengah melakukan pemulihan ekonomi selepas dua tahun lebih dihantam pandemi COVID-19.

"Salah satunya dengan menggenjot investasi sebanyak-banyaknya di Kepri untuk mendongkrak perekonomian daerah," ucap Ansar.

Selanjutnya, Ansar menyebut ketersediaan SDM atau tenaga kerja kerja yang punya kompetensi di berbagai bidang sangat diperlukan dalam rangka mendukung kegiatan investasi di Bumi Segantang Lada tersebut.

Dikatakannya jika tenaga kerja yang dibutuhkan ada, tentu investor atau pengusaha senang berinvestasi di Kepri.

Sebaliknya, jika tak ada mereka akan enggan berinvestasi sebab harus mengeluarkan anggaran tambahan untuk mendatangkan tenaga kerja berkompeten dari daerah lain, misalnya asal Pulau Jawa.


"Ke depan kita dorong pendidikan vokasi di Kepri diperbanyak untuk melahirkan calon pekerja berkompeten sesuai kebutuhan pasar kerja, seperti di bidang pengelasan, pariwisata hingga kesehatan," ungkap Ansar.

Lebih lanjut Ansar menambahkan realisasi investasi selama dua tahun kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Marlin Agustina, yakni periode 2021 hingga triwulan III 2022 telah mencapai Rp38,24 triliun dengan total lebih dari 10 ribu proyek.

Ia merinci berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kepri tahun 2021. Realisasi investasi PMA di Kepri mencapai USD1.043 juta atau Rp15,24 triliun dari 2.383 proyek, dan realisasi investasi PMDN senilai Rp9,77 triliun dari 5.007 proyek.

Sedangkan untuk tahun 2022 sampai dengan triwulan III, realisasi investasi PMA senilai 660 juta dolar AS atau Rp9,47 triliun dari 1.286 proyek, kemudian realisasi PMDN mencapai Rp3,76 triliun dari 1.388 proyek.

Menurutnya realisasi investasi tersebut menandakan kepercayaan investor untuk berinvestasi di Kepri tetap tinggi, meskipun saat ini perekonomian dunia sedang tidak pasti pasca pandemi dan akibat perang antara Rusia dan Ukraina.

"Memang dalam kondisi seperti saat ini pasti para investor sangat berhati-hati. Namun dengan segala potensi yang kita miliki, pasti membuat investor tertarik" ujar Ansar.

Baca juga: BP Batam sambut investasi dari Malaysia senilai Rp350 miliar

Baca juga: Gubernur Kepri kejar target investasi 2 miliar dolar AS di Bintan

Pewarta: Ogen
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023