Berolahraga sedikit tapi sering
Archana mengatakan, umat Islam harus tetap aktif sebanyak mungkin untuk meningkatkan tingkat energi mereka.

“Hindari aktivitas berat selama puasa, jalan-jalan kecil dan peregangan di antara jadwal duduk yang lama adalah pilihan yang bagus,” katanya.

Ia menambahkan, orang dengan kondisi medis tertentu harus berkonsultasi dengan dokter mereka mengenai puasa untuk menghindari komplikasi kesehatan.

Sementara Vinolia menyarankan untuk memulai hari dengan rutinitas peregangan intensitas rendah untuk mencegah kekakuan otot dan menjaga otot usus tetap aktif.

Waktu terbaik untuk berolahraga selama Ramadhan saat berpuasa adalah setidaknya satu jam setelah berbuka karena itu akan memastikan bahwa hidrasi seseorang terisi kembali, memberi orang itu waktu untuk mendapatkan kembali glukosa menjadi energi dan otot yang kekurangan air.

“Meskipun tampaknya memungkinkan untuk berolahraga sekitar jam 4 sampai jam 6 sore, hal itu dapat menyebabkan dehidrasi yang rumit, menyebabkan cedera otot, robekan ligamen, dan migrain,” kata dia memperingatkan.

Memilih olahraga intensitas sedang lebih baik daripada intensitas berat karena dapat menyebabkan lebih banyak cedera selama musim puasa.

Davie juga memberikan saran yang senada, menekankan bahwa latihan intensitas tinggi harus dihindari dan orang harus memprioritaskan latihan kekuatan daripada latihan kardio untuk memperlambat proses kehilangan otot saat berpuasa.

Tetap sehat berpuasa saat hamil
Seorang Spesialis Kebidanan dan Ginekologi di Prime Medical Center Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Naela el-Sayed Ismail mengatakan bahwa praktik berpuasa harus berbeda bagi wanita yang sedang hamil.

Naela menyebut, wanita hamil boleh saja berpuasa, tergantung pada kondisi dan kemampuan masing-masing wanita untuk tidak makan dan minum dalam jangka waktu yang lama.

Namun bagi ibu hamil yang ingin berpuasa, ada kiat-kiat tertentu yang perlu diperhatikan. Naela menyarankan para wanita hamil untuk tetap terhidrasi ketika berbuka puasa dan sahur, dengan asupan air yang disarankan yakni sekitar dua liter sehari.

“Makan makanan yang kaya air seperti mentimun dan semangka, serta hindari kopi, teh, dan minuman kaya kafein karena membuat tubuh lebih banyak buang air kecil dan kehilangan cairan,” ujarnya.

Menurut Naela, makanan harus mengandung karbohidrat glikemik rendah seperti roti gandum, oat dan ubi jalar, makanan yang kaya serat seperti sayuran berdaun dan makanan kaya protein seperti telur, ikan dan ayam.

Setelah makan, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi suplemen dan jalan-jalan untuk memperlancar pencernaan dan penyerapan makanan. Olahraga ringan termasuk berjalan, berenang, yoga, dan pilates juga dianjurkan.

Baca juga: Puasa salah satu cara mengatur pola makan

Penerjemah: Pamela Sakina
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023