Beijing, (ANTARA/PRNewswire)- Setelah menjalin kemitraan strategis dan komprehensif dalam berbagai bidang pada September tahun lalu, China dan Belarus, Rabu lalu, bertekad untuk mempererat hubungan kemitraan pada era baru.

Kesepakatan ini tertuang dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis setelah pertemuan antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko yang tengah berkunjung ke Beijing.

Kedua kepala negara ini juga menyaksikan peresmian beberapa kerja sama bilateral dalam bidang ekonomi dan perdagangan, industri, pertanian, kepabeanan, sains dan teknologi, kesehatan, pariwisata dan olahraga, serta urusan lokal.

Persahabatan China-Belarus "tak tergoyahkan"

Mencatat bahwa persahabatan China-Belarus tak tergoyahkan, Xi mendorong agar kedua pihak meningkatkan sikap saling percaya dari sisi politik, serta menjadi "sahabat sejati dan mitra yang baik". 

China sangat mengapresiasi dukungan Belarus atas posisi sah China dalam beberapa isu yang terkait dengan Taiwan, Xinjiang, Hong Kong, dan hak asasi manusia, seperti disampaikan Xi.

Mengenai upaya mempererat kerja sama bilateral, presiden China ini menekankan langkah lebih lanjut untuk memperluas kerja sama ekonomi dan perdagangan, membangun Kawasan Industri Tiongkok-Belarus, Belt and Road, serta membuat perkembangan dalam proyek konstruksi dan konektivitas seperti kereta kargo Tiongkok-Eropa.

Menurut Lukashenko, Belarus ingin mempererat kerja sama dengan China dalam sains dan teknologi, industri, pertanian, dan pariwisata, serta membuat perkembangan dalam pembangunan kereta kargo Tiongkok-Eropa dan kawasan industri. Pihaknya juga menyambut perusahaan Tiongkok untuk berinvestasi di Belarus, serta meningkatkan pertukaran warga lokal dan kerja sama kebudayaan.

Great Stone China-Belarus Industrial Park adalah proyek terbesar yang menarik investasi di Belarus, serta proyek unggulan dalam kerangka Belt and Road. Proyek ini dipromosikan secara khusus oleh kedua kepala negara, serta diapresiasi oleh pemerintah di kedua negara ini.

Sejak kedua pemimpin negara ini berkunjung ke kawasan industri tersebut pada Mei 2015, perkembangan dan konstruksi proyek ini terus berlanjut, bahkan hasil yang baik pun telah tercapai.

Menurut National Statistical Committee, Belarus, laba bersih perusahaan yang berada di kawasan industri ini tercatat senilai BYN 34,1 juta ($ 13,51 juta) pada 2022, atau naik 144% dari tahun sebelumnya.

Tahun ini merupakan perayaan 10 tahun Belt and Road Initiative. Belarus, pusat transit penting dalam Silk Road Economic Belt, menjadi salah satu negara pertama yang merespons dan bergabung dalam inisiatif tersebut.

Sejalan dengan perkembangan hubungan bilateral, sektor perdagangan Tiongkok dan Belarus juga meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Statistik dari Kepabeanan Tiongkok menunjukkan, perdagangan dua arah antara Tiongkok dan Belarus menembus $5 miliar pada 2022, naik 33% secara tahunan.

Bekerja sama mempertahankan kesetaraan dan keadilan internasional

Terkait upaya melindungi perdamaian dan pembangunan dunia, Xi berkata, Tiongkok mengapresiasi dukungan Belarus terhadap Global Development Initiative dan Global Security Initiative.

Tiongkok pun siap mempererat koordinasi dan kerja sama dengan Belarus di PBB, serta platform multilateral lain. Tujuannya, menjawab tantangan global dan membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk umat manusia, menurut Xi.

Mencatat Tiongkok sebagai kekuatan utama yang melestarikan perdamaian dunia, Lukashenko berkata, Belarus ingin meningkatkan koordinasi dengan Tiongkok dalam isu internasional dan regional, serta berkomitmen menjaga keamanan dan stabilitas internasional serta regional.

Kedua pemimpin juga bertukar pandangan tentang krisis di Ukraina dan isu lain.

Xi menekankan, posisi China terhadap krisis Ukraina tetap konsisten dan jelas. Beijing pun telah menerbitkan dokumen resmi tentang penyelesaian krisis ini secara politik.

Negara-negara terkait harus berhenti melakukan politisasi dan menjadikan ekonomi dunia sebagai alat, serta menjalankan hal-hal yang bersifat kondusif untuk gencatan senjata, penghentian perang, dan penyelesaian krisis secara damai, seperti dijelaskan Xi.

Menurut Lukashenko, Belarus sangat sepakat dengan China, serta mendukung posisi dan usul China tentang penyelesaian krisis secara politik. Dia juga menambahkan, penyelesaian krisis ini sangat penting.

China menerbitkan dokumen resmi yang menegaskan posisi negara ini dalam penyelesaian krisis Ukraina secara politik, Jumat lalu. Dalam dokumen tersebut, China mengusulkan solusi yang menyelesaikan akar penyebab krisis, serta mempertegas dialog dan negosiasi sebagai satu-satunya solusi yang layak untuk krisis Ukraina.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023