Shanghai (ANTARA) - Saham-saham China jatuh pada akhir perdagangan Senin, setelah Beijing menetapkan target pertumbuhan ekonomi moderat sebesar 5,0 persen untuk tahun 2023, meremehkan ekspektasi stimulus besar, sementara saham Hong Kong naik tipis.

Indeks saham-saham unggulan China CSI 300 ditutup merosot 0,5 persen, sedangkan Indeks Komposit Shanghai melemah 0,2 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong menguat tipis 0,2 persen, dan China Enterprises Index sedikit berubah.

China menetapkan target moderta untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini sekitar 5,0 persen pada Minggu (5/3/2023), saat memulai sesi tahunan Kongres Rakyat Nasional (NPC), yang siap untuk menerapkan perombakan pemerintah terbesar dalam satu dekade.

"Karena ekspektasi pasar pada target pertumbuhan PDB meningkat menjelang sesi NPC, maka pasar mungkin sedikit kecewa," kata ekonom Nomura dalam sebuah catatan, menambahkan mereka "tidak melihat tanda-tanda program stimulus besar-besaran."

Tao Wang, kepala riset ekonomi China di UBS Investment Bank, mengatakan "tidak ada kejutan" dari NPC.

"Sementara pemerintah menekankan pentingnya menghidupkan kembali konsumsi, tidak ada stimulus konsumsi nasional atau subsidi pendapatan yang diumumkan," tulis Wang.

Investor dapat menemukan lebih banyak petunjuk tentang fokus kepemimpinan ekonomi pada tahun 2023 dari pengumuman tim kepemimpinan pemerintah yang baru dan konferensi pers minggu depan, kata Goldman Sachs dalam sebuah catatan.

Kinerja sektoral beragam, dengan pengembang properti China jatuh setelah China memperingatkan dalam laporan NPC pada Minggu (5/3/2023) bahwa risiko tetap ada di pasar properti.

Indeks CSI Pertahanan naik 1,2 persen setelah China mengatakan akan meningkatkan belanja pertahanan sebesar 7,2 persen tahun ini.

Indeks CSI Telekomunikasi terangkat 1,2 persen, sedangkan indeks Batu bara dan indeks Energi masing-masing merosot 2,4 persen dan 1,3 persen.

Kecenderungan serupa juga terlihat di pasar Hong Kong, dengan indeks Hang Seng Telekomunikasi naik 3,0 persen, sedangkan saham properti daratan turun 0,7 persen.

Raksasa teknologi di Hong Kong turun 0,8 persen, dengan Tencent melemah 1,3 persen dan Alibaba kehilangan 0,9 persen.

Baca juga: Rupiah menguat di tengah pasar nantikan rilis data tenaga kerja AS
Baca juga: Dolar AS tergelincir di sesi Asia, investor tunggu kesaksian Powell
Baca juga: Minyak turun di Asia terkait prospek China, fokus kesaksian Powell

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023