Jakarta (ANTARA) - PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) menargetkan dana kelolaan perseroan meningkat sebesar Rp6 triliun menjadi kisaran Rp49 triliun pada tahun 2023.

Direktur Utama Mandiri Investasi Aliyahdin Saugi dalam konferensi pers di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, menyampaikan dana kelolaan perseroan hingga saat ini telah mencapai Rp43 triliun.

“Dana kelolaan kita hingga hari ini Rp43 triliun. target kami total untuk seluruh portofolio naik ada tambahan Rp6 triliun," ujar Aliyahdin.

Dalam kesempatan ini, pihaknya meluncurkan Reksa Dana Mandiri ETF LQ45, yaitu reksa yang berinvestasi pada saham-saham blue chip yang masuk di dalam Indeks LQ45.

Dia menyampaikan pasar Reksa Dana Mandiri ETF LQ45 masih didominasi oleh nasabah institusi .”Target kami 35 persen dari situ (nasabah institusi), dan selain pertumbuhan masih cukup optimistis kami melihat peluang  itu untuk membuat pasar lebih lebar lagi,” ujar Aliyahdin.

Dia menjelaskan masyarakat dapat melakukan transaksi Reksa Dana Mandiri ETF LQ45 melalui perusahaan sekuritas dengan dua metode pembelian, yaitu pembelian melalui pasar primer dan/atau pasar sekunder.

Adapun, transaksi jual-beli di pasar primer dapat dilakukan dengan minimal pembelian 1 basket (1000 lot atau 100 ribu unit penyertaan), sedangkan, transaksi jual-beli di pasar sekunder dapat dilakukan dengan minimal pembelian yang lebih rendah, yaitu 1 lot atau 100 unit penyertaan.

Menurut dia, keunggulan utama Mandiri ETF LQ45 ini adalah produk ini berinvestasi di pasar penggerak perekonomian Indonesia, yang mana Indeks LQ45 merepresentasikan 45 perusahaan terbesar dan paling likuid di Indonesia yang menjadi proxy pertumbuhan ekonomi.

Dengan total kapitalisasi pasar sekitar 56,68 persen dari IHSG, menurut dia, saham-saham Indeks LQ45 dapat dijadikan sarana yang efisien bagi investor untuk memiliki exposure pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023