Peluang untuk meningkatkan kerja sama, khususnya di bidang farmasi, tekstil, pakaian dan alas kaki, otomotif, makanan dan minuman, serta infrastruktur, terbuka lebar bagi keduanya,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Gita Wiryawan mendorong pemerintah serta pebisnis Indonesia dan Uni Eropa menjalin kerja sama yang lebih erat dalam bidang perdagangan dan industri untuk meningkatkan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan.

"Peluang untuk meningkatkan kerja sama, khususnya di bidang farmasi, tekstil, pakaian dan alas kaki, otomotif, makanan dan minuman, serta infrastruktur, terbuka lebar bagi keduanya," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Menurut dia di acara European Union-Indonesia Business Dialogue (EIBD) 2012 itu, selain infrastruktur total nilai perdagangan Indonesia dan Uni Eropa di sektor-sektor yang dibicarakan hingga tahun kemarin mencapai 5,5 miliar dolar AS, sementara sampai Agustus tahun ini sudah mencapai 3,75 miliar dolar AS.

Gita menyakini melalui forum dialog tersebut pemerintah dan pebisnis Uni Eropa akan tercapai komitmen Indonesia untuk tiga aspek cross-sectoral yang dikedepankan yaitu sustainability, hak atas kekayaan intelektual (HKI) dan infrastruktur.

Menurut dia, Indonesia telah berupaya mengimplementasikann "best practice" dan standar yang diterapkan negara-negara di kawasan Uni Eropa, Asia dan Amerika, khususnya dalam hal "sustainability" dan perlindungan konsumen. Dia mencontohkan kebijakan pemerintah Indonesia dalam meningkatkan daya saing industri minyak sawit dan kayu Indonesia di pasar global dengan memberlakukan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk minyak sawit dan Voluntary Partnership Agreement (VPA) untuk kayu.

"Kami mengharapkan dukungan penuh dari Uni Eropa terhadap kebijakan tersebut," katanya.

Gita meyakini bahwa HKI akan memberi nilai tambah bagi suatu produk, dan tentunya akan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.

"Perlindungan terhadap HKI tentunya menjadi prioritas pemerintah, salah satunya adalah dengan meningkatkan edukasi masyarakat secara umum menuju target pencapaian nasional di setiap tingkat perguruan tinggi dan tentunya dengan secara khusus mengedukasi masyarakat mengenai HKI," ujarnya.

Dia juga menyambut baik kemitraan Indonesia dan Uni Eropa di bidang perdagangan dan investasi, terutama investasi Uni Eropa yang fokus membantu Indonesia dalam merangkak di rantai nilai tambah, serta memperkuat perlindungan konsumen.

Menurut Gita, di tahun 2011 Uni Eropa berhasil merealisasikan investasinya di Indonesia sebesar 2,16 miliar dolar AS untuk 496 proyek. Dia mengatakan, hingga kuartal ketiga tahun 2012 ini, realisasi investasi Uni Eropa di Indonesia telah mencapai 1,86 miliar dolar AS untuk 397 proyek.

EIBD 2012 yang digelar di Hotel Nikko, Nusa Dua Bali, pada 8-9 November 2012 diselenggarakan oleh EuroCham, EKONID, BritCham, IFCCI dan KADIN. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Uni Eropa.

Forum dialog ini fokus membahas mengenai sektor otomotif, farmasi, tekstil dan alas kaki, makanan dan minuman, serta infrastruktur, sustainability dan hak atas kekayaan intelektual (HKI).

(I028/S006)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012