Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Riau (BPBD Kepri) mencatat sebanyak 27 unit rumah warga tertimbun tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna.

Kepala BPBD Kepri Muhamad Hasbi, yang dihubungi dari Tanjungpinang, Selasa, mengatakan, sebanyak 10 orang meninggal dunia dalam bencana tersebut, empat orang di antaranya belum teridentifikasi.

Petugas menerima laporan dari warga sekitar lokasi kejadian bahwa sebanyak 42 orang belum kembali ke rumah. Pemerintah menyatakan 42 orang itu hilang, namun belum dapat dipastikan apakah menjadi korban tanah longsor tersebut atau tidak.

Baca juga: Hujan turun tanpa henti, satu kampung tertimbun longsor di Natuna
Baca juga: Gubernur Kepri kirim bantuan logistik untuk korban longsor di Natuna


"Pencarian terhadap korban yang tertimbun tanah masih terus dilakukan aparat gabungan," ujarnya.

Hasbi juga mengungkapkan empat orang mengalami luka berat setelah tertimbun tanah longsor, sementara empat orang lainnya dalam kondisi kritis. Tiga orang korban yang dalam kondisi kritis dibawa ke rumah sakit di Pontianak dengan menggunakan KM Bukit Raya, sedangkan satu orang lainnya dibawa ke Rumah Sakit Ranai dengan menggunakan KM Indra Perkasa.

Pemkab Natuna menyiapkan tempat pengungsian di Pos Lintas Batas Negara (PLBN), puskesmas, pengungsian Pelimpak dan Masjid Alfurqon, dan SMAN 1 Serasan. Sebanyak 219 orang mengungsi di PLBN, 215 orang di Puskesmas Serasan, 500 orang di pengungsian Pelimpak dan Masjid Alfurqon dan 282 orang korban mengungsi di SMA 1 Serasa.

"Ada 1.216 orang mengungsi di tempat yang disediakan pemda," katanya.

Hasbi mengemukakan bantuan logistik untuk para korban sudah dikirim dari Natuna, termasuk yang berasal dari Pemprov Kepri.

"Kami upayakan jaringan telekomunikasi dan listrik agar segera dibenahi," ujarnya.

Baca juga: BPBD Natuna imbau warga jauhi area longsor
Baca juga: Warga buka posko bantuan korban bencana tanah longsor di Natuna

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023