Pesan berantai itu menyebut kerusuhan terjadi karena warga kehilangan tempat tinggal dan sedang menjarah di Priok tersebut.
Terdapat pula kabar kawasan Kelapa Gading dijaga tentara, selain imbauan kepada penerima pesan untuk tidak melewati Tanjung Priok.
Berikut narasi pesan berantai tersebut:
“Akibat kebakaran tangki minyak di plumpang, daerah tanah merah hancur, ada lebih dari 1.100 KK kehilangan tempat tinggal. Terjadi chaos....rupanya disinyalir banyak warga tanah yg punya latar belakang hitam (preman). Saat ini mereka menjarah ke sekeliling priok. Daerah perumahan sekitar kelapa gading dijaga tentara. Bagi teman² yg ada rencana bepergian ke daerah tanjung priok atau melewati tj. Priok dihimbau utk menunda dulu perjalanannya. Sekalipun lewat tol di daerah priok juga hindari dulu. Dwmikian info dari saudara kita di daerah priok.”
Namun, benarkah terjadi kerusuhan di Tanjung Priok Jakarta Utara seusai peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang?
Penjelasan:
ANTARA mengonfirmasi langsung ke Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko terkait kabar beredar tentang kerusuhan di Tanjung Priok Jakarta Utara menyusul kebakaran di Depo Pertamina Plumpang.
Trunoyudo menyatakan kabar itu merupakan hoaks atau pesan tidak benar.
Menurutnya, terdapat empat satuan setingkat kompi (SSK) Brimob, Samapta Polri, Polair Polda Metro Jaya, Polrestro Jaksel serta TNI yang berjaga di Jakarta Utara seusai kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Polda Metro memastikan tidak ada kericuhan seperti diklaim dalam pesan berantai di WhatsApp.
Trunoyudo pun meminta masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh berita hoaks yang banyak beredar dan menyebut terjadi kerusuhan.
Klaim: Imbauan hindari Priok karena kerusuhan usai kebakaran
Rating: Hoaks
Cek fakta: Misinformasi! BBM akan langka karena kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Cek fakta: Hoaks! Rekrutmen Pertamina disertai penggantian biaya akomodasi
Baca juga: Aspebindo: Perlu ada evaluasi aspek HSSE di industri migas
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2023
