Surabaya (ANTARA) - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berencana mendirikan Airlangga Institute for Indian Ocean Crossroad dengan menggandeng Leiden University Belanda.

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Community Development (RICD) Unair Ni Nyoman Tri Puspaningsih di Surabaya, Jawa Timur, Selasa, mengatakan kerja sama ini sebagai tindak lanjut kunjungan yang dilakukan Rektor Unair Mohammad Nasih di kampus setempat beberapa bulan lalu.

"Saat mengunjungi Leiden University, Rektor Unair telah berdiskusi dengan International Institute for Asian Studies (IIAS) di sana mengenai pendirian pusat studi Asia di Unair," kata Nyoman.

Nantinya pusat studi ini tidak hanya berfokus pada studi sosial atau politik saja melainkan berbagai macam disiplin ilmu. Pusat studi ini juga akan melibatkan multi-disiplin ilmu.

Pada awal pendiriannya, kata dia, pusat studi ini akan menjalankan aksinya dengan Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Baca juga: Unair tambah lima guru besar baru

"Kami akan memulai pusat studi ini dengan empat rumpun ilmu tapi kedepannya hal ini akan bertambah rumpun ilmu lagi. Di masa depan kami ingin pusat studi ini menjadi pengembangan ilmu multi-disiplin," kata dia.

Prof Nyoman percaya bahwa kerja sama yang dilakukan akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

"Kami percaya bahwa dengan bekerja sama, kita dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada penelitian akademik. Selain itu secara optimal bisa bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.

Sementara itu utusan dari Leiden University Marrik Bellen mengatakan para pimpinan kampus tersebut beserta 24 delegasinya akan mengunjungi Indonesia pada Mei 2023. Delegasi ini terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang ada di Leiden University.

"Kunjungan ke Indonesia sudah terencana sejak lama, namun tertunda karena COVID-19. Nantinya kunjungan pertama akan dilakukan ke Unair," ungkap Marrik.

Baca juga: Unair-Universitas Taiwan kerja sama tingkatkan publikasi ilmiah

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023