Upaya mendorong UMKM binaan untuk eksis di pasar digital dan ekspor ke negara tetangga sudah kami lakukan sejak tahun lalu. Saat ini sudah ada 10 UMKM yang merambah pasar internasional,
Pontianak (ANTARA) - Sebanyak 10 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Sekadau dan Sintang, Kalimantan Barat, binaan Unit Induk Distribusi (UID) PLN Kalbar mampu merambah pasar internasional melalui digitalisasi.

"Upaya mendorong UMKM binaan untuk eksis di pasar digital dan ekspor ke negara tetangga sudah kami lakukan sejak tahun lalu. Saat ini sudah ada 10 UMKM yang merambah pasar internasional," ujar General Manager PLN UID Kalbar,Mochamad Soffin Hadi di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan PLN membantu mengurus aspek legalitas produk, melaksanakan berbagai jenis pelatihan keterampilan usaha untuk meningkatkan kualitas produksi, termasuk teknik pengemasan agar produk terlihat semakin menarik hingga memberikan pengetahuan teknis untuk masuk dan eksis di pasar digital dan internasional.

"Agar produk yang dihasilkan oleh UMKM binaan kami lebih dikenal, kami selalu berupaya menghadirkan produk mereka untuk tampil di kegiatan nasional dan internasional, salah satunya di ekspo Frankfurt Jerman beberapa waktu yang lalu," jelas dia.

Baca juga: PLN alokasikan Rp369,16 miliar bangun listrik 3T di Kaltara

Ia juga menegaskan bahwa untuk eksis di pasar digital dan ekspor ke mancanegara dibutuhkan kontinuitas usaha yang didukung dengan percepatan serta efektivitas produksi.

"Untuk meningkatkan efektivitas produksi, kami memberikan bantuan peralatan produksi serba listrik agar produksi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, tentunya dengan tetap menjaga kualitas," kata dia.

Hingga saat ini sudah ada 26 pelaku UMKM binaan PLN UID Kalbar di RB Sintang dan Sekadau yang sudah eksis di Pasar Digital (padi.com), Buka Lapak, shopee, dan lain-lain. Sementara yang masuk ke pasar internasional ada sekitar 10 UMKM.

Katini (50), pemilik usaha dengan brand produk 'Mekar Siip Jeng Tini' adalah salah satu UMKM yang telah eksis di pasar digital dan internasional.

Ia mengaku beruntung dapat menjadi binaan PLN, karena banyak bantuan dan fasilitas yang diberikan, salah satunya adalah pembinaan dan pendampingan agar bisa masuk pasar digital dan internasional.

"Eksis di pasar digital dan berkesempatan memasarkan produk atau ekspor ke luar negeri sangat menguntungkan usaha yang kami jalankan. Alhamdulillah, dalam sebulan kami bisa mengantongi untung jutaan rupiah," ungkap Katini.

Baca juga: Pemprov Banten bekali 1.000 UMKM dengan kemampuan pemasaran online

Membuka usaha aneka produk kuliner di Jalan YC. Oevang Oeray, Kabupaten Sintang, Katini optimistis dapat terus meningkatkan usahanya. Beberapa produk usahanya sering ditampilkan dalam berbagai kegiatan nasional bahkan internasional.

Hal senada juga diungkap Iwan Kurniawan (45), pemilik brand usaha handicraft Iwan@rt yang beralamat di Jalan Bintara, Kelurahan Kapuas Kiri Hilir, Sintang.
Menurutnya, produk handicraft buatannya banyak diminati oleh masyarakat mancanegara. Ia mengatakan merasa beruntung menjadi binaan PLN, sehingga mampu meraih kesuksesan di pasar digital dan internasional.

Ia berharap PLN dapat terus membantu serta mendukung para pelaku UMKM khususnya di RB Sintang dan Sekadau agar dapat terus meningkatkan kualitas usahanya.

"Terima kasih kami ucapkan kepada PLN atas segala perhatian, bantuan, serta dukungannya. Semoga PLN semakin sukses menjadi salah satu pelopor dalam membina usaha pelaku UMKM di Kalimantan Barat," ucap Iwan.

Pewarta: Dedi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023