Purwakarta (ANTARA) - Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengklaim bahwa manggis asal Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menjadi salah satu varian terbaik karena memiliki daya tahan yang cukup lama sehingga pasar ekspornya semakin kuat.

"Manggis Wanayasa terus memperkuat posisinya di pasar internasional," kata Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, di Purwakarta, Rabu.

Ia menyampaikan, manggis asal Wanayasa Purwakarta merupakan salah satu varian manggis terbaik di Indonesia.

Di antara keunggulan manggis Wanayasa ialah karena buahnya berukuran relatif besar dengan diameter 4,5 sampai 5,5 sentimeter dan bobot 90 sampai dengan 110 gram.

Daging buah yang rasanya manis segar serta memiliki warna kulit buah merah keunguan.

Selain ukuran buah yang membedakan manggis Wanayasa dengan daerah lainnya ialah daya tahannya yang mencapai 28 hari.

Atas hal itu, tak heran kalau buah ini jadi unggulan ekspor, karena memiliki ketahanan hampir satu bulan.

Menurut dia, dengan berbagai keunggulan itu, manggis dari Wanayasa merupakan salah satu buah yang paling diminati oleh masyarakat global.

"Permintaan pasar global sangat tinggi, mulai dari negara-negara di Asean, Timur Tengah, Asia Pasifik dan beberapa negara di Eropa.

Bahkan di beberapa negara Timur Tengah, manggis merupakan buah-buahan wajib dikonsumsi setelah makan, karena buah itu kaya manfaatnya," kata dia.

Menurut Anne, selain di Kecamatan Wanayasa, perkebunan manggis di Purwakarta juga tersebar di kecamatan lainnya, yakni Wanayasa, Kiarapedes, Bojong, Darangdan, dan Pondoksalam, dengan jumlah 166.268 pohon manggis dengan lahan seluas sekitar 1.662,68 hektare.

Dari luas lahan sekitar 1.662,68 hektare tersebut, bila dikonversikan dari luasan itu terdiri atas tanaman produktif seluas 171,58 hektare tanaman belum menghasilkan seluas 846,56 hektare, dan tanaman tua atau rusak 644,54 hektare.

"Untuk tanaman yang rusak sedang kita perbaiki, dan tanaman yang tua di beberapa wilayah ada yang tetap kita rawat sebagai bagian dari kebutuhan oksigen bersih," katanya.

Anne menyampaikan, ekspor manggis Wanayasa yang sudah dituangkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 571/Kpts/SR.120/9/2006 telah mengalami peningkatan produksi setiap tahun.

Pada tahun 2022, sebanyak 4.361,7 ton buah manggis telah dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun global.

"Khusus untuk tahun ini, dari satu importir yang akan di kirim ke China permintaannya sebanyak 500 ton. Belum lagi permintaan dari negara-negara lain yang terus meningkat," katanya.

Menurut dia, keberhasilan manggis Wanayasa menembus pasar internasional merupakan prestasi yang harus diapresiasi.

Prestasi itu sekaligus membuktikan bahwa produk komoditas pedesaan bisa bersaing di pasar global yang makin ketat.

"Prestasi itu harus jadi insipirasi desa-desa lain di Purwakarta. Ke depan, harus makin banyak produk-produk desa-desa dari Puwakarta yang bisa menembus pasar nasional bahkan pasar internasional. Desa tapi prestasinya internasional, itu kan keren banget," ucapnya.

Baca juga: Ekspor manggis Sumbar naik hampir dua kali lipat di tengah pandemi

Baca juga: Mentan lepas ekspor Manggis Bali ke China

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023