Jakarta (ANTARA) - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, sebagai anak perusahaan BUMN Telkom, berhasil mencatatkan laba bersih tahun lalu sebesar Rp1,78 triliun atau melonjak 29,3 persen dibandingkan laba bersih tahun 2021 sebesar Rp1,38 triliun.

“Pendapatan yang tumbuh 12,5 persen dan laba bersih melonjak 29,3 persen di tahun 2022 merupakan hasil nyata dari eksekusi strategi dan rencana-rencana bisnis Mitratel. Kami merinci pendapatan dari segmen penyewaan menara di 2022 masih mendominasi dengan nilai Rp6,37 triliun, atau naik 17,4 persen.

Pendapatan sewa menara ini merupakan pertumbuhan yang berkelanjutan didorong oleh menara baru (built to suit) dan kolokasi, termasuk dari hasil akuisisi menara telekomunikasi Telkomsel di Juli 2022,” ujar Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko atau disapa Teddy dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Teddy mengatakan bahwa selain laba bersih, Mitratel juga mencatatkan pendapatan tahun 2022 senilai Rp7,72 triliun atau meningkat sebesar 12,5 persen dari pencapaian tahun 2021 sebesar Rp6,87 triliun. Sementara EBITDA pada Tahun 2022 melonjak 18.5 persen menjadi Rp6.142 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp5.185 triliun.

Baca juga: Perkokoh posisi, Mitratel akuisisi menara telekomunikasi Indosat

Pertumbuhan pendapatan dan laba bersih perseroan yang naik dua digit ini merefleksikan keberhasilan program pengembangan bisnis organik dan inorganik, yang berdampak positif terhadap kinerja keuangan. Selain itu perusahaan juga terus fokus dalam melakukan efisiensi biaya operasional sehingga profitabilitas di sisi marjin meningkat.

Mitratel optimistis prospek bisnis di tahun 2023 akan tetap mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata industri, hal ini berdasarkan strategi dan model bisnis Mitratel yang solid, dengan didukung oleh pertumbuhan organik seperti peningkatan kolokasi (tenancy ratio), dan dilengkapi aksi inorganik yang akan memacu Mitratel untuk mencatatkan pertumbuhan positif pada pendapatan maupun peningkatan laba bersih.

”Kami meyakini kinerja perseroan di tahun 2023 ini akan terus bertumbuh dengan fokus pada monetisasi aset, efisiensi biaya, dan akan semakin memperkuat kepemimpinan Mitratel di industri menara,” ujar Teddy.

Ke depannya, beberapa langkah strategis akan terus Mitratel lakukan, di mana Mitratel akan fokus untuk memberikan solusi end to end bagi pelanggan seperti layanan fiber to the tower dan energy as a service.

Baca juga: Mitratel akuisisi fiber optik sepanjang 6.012 km

"Kami juga akan lebih agresif untuk memonetisasi aset menara kami yang berjumlah lebih dari 35.400 dan tersebar di seluruh Indonesia. Kami yakin di tahun 2023 Mitratel akan tetap menjadi pemimpin pasar dengan penguasaan pangsa pasar yang lebih baik dibandingkan kompetitor,” kata Teddy.

Mitratel akan terus menjaga pertumbuhan dan fundamental perusahaan dengan menjadi perusahaan menara telekomunikasi yang unggul baik dari sisi kinerja operasional maupun keuangan. Perseroan berkeyakinan mampu melanjutkan momentum pertumbuhan di tahun 2023 ini dengan tumbuh double digit, atau jauh di atas industri yang diperkirakan hanya tumbuh di kisaran 4 persen.

Pertumbuhan Perseroan akan dicapai melalui agresivitas kegiatan organik, inorganik, dan pengembangan bisnis lainnya untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh operator dalam mengembangkan jaringan telekomunikasi, menuju Digital Infrastructure Company.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023