Kopenhagen (ANTARA) - Seorang analis militer asal Denmark pada Rabu (8/3) mempertanyakan klaim yang dilontarkan oleh media Jerman dan Amerika Serikat (AS) bahwa terdapat pelaku nonnegara yang bertanggung jawab atas ledakan jalur pipa gas Nord Stream pada September tahun lalu.

"Turun dan menyelam di kedalaman seperti itu dan menempatkan begitu banyak bahan peledak merupakan sebuah operasi yang menantang, jadi terdengar sedikit konyol bagi saya jika seseorang melakukannya menggunakan kapal layar sewaan," sebut kantor berita Denmark, Ritzau, mengutip Anders Puck Nielsen dari Akademi Pertahanan negara itu.

Menurut Nielsen, teori terbaru ini merupakan sebuah "solusi yang masuk akal" dan tepat pada waktunya bagi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
 
   "Jika Anda melihatnya dari segi politik, hal itu sangat sesuai dengan AS, NATO, dan Ukraina jika Anda dapat menyebut pelaku nonnegara sebagai semacam organisasi teroris atau pelaku sabotase. Hal itu menjauhkan fokus dari mereka sendiri dan Rusia," kata Nielsen kepada Ritzau


The New York Times mengutip informasi intelijen baru yang mengindikasikan bahwa sebuah kelompok pro-Ukraina melakukan serangan terhadap jalur pipa yang membentang di bawah Laut Baltik dari Rusia hingga Jerman itu.

Namun, surat kabar itu gagal mengidentifikasi sumber untuk klaim bahwa sebuah kapal layar sewaan digunakan untuk melancarkan aksi tersebut.
 
 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023