Washington (ANTARA) - Kenaikan harga-harga saham memompa kekayaan kembali ke kantong warga Amerika Serikat pada akhir tahun lalu, tetapi penurunan nilai properti, pertumbuhan kredit yang melambat, dan penurunan laba perusahaan mungkin menunjukkan pengaruh kenaikan suku bunga Federal Reserve yang mulai berdampak.

Kekayaan bersih rumah tangga naik 2,0 persen menjadi 147,71 triliun dolar AS pada kuartal keempat tahun 2022 dari 144,78 triliun dolar AS pada akhir kuartal ketiga, Federal Reserve melaporkan pada Kamis (9/3/2023). Nilai kepemilikan ekuitas meningkat 2,7 triliun dolar AS, sementara nilai real estat turun sekitar 100 miliar dolar AS.

Cuplikan triwulanan dari akun keuangan AS juga menunjukkan pertumbuhan kredit melambat di antara rumah tangga dan bisnis ketika tahun berakhir dalam menghadapi kenaikan tajam suku bunga yang direkayasa oleh Fed selama tahun 2022.

Total utang nonkeuangan dalam negeri tumbuh pada tingkat tahunan 3,0 persen pada kuartal keempat, turun dari 4,5 persen kuartal sebelumnya dan dari 8,8 persen tahun sebelumnya. Pertumbuhan utang rumah tangga melambat ke tingkat tahunan 2,3 persen dari 6,2 persen pada kuartal ketiga, sementara pertumbuhan utang bisnis turun menjadi 3,6 persen dari 4,3 persen.

Setelah mencapai rekor 151,9 triliun dolar AS pada kuartal pertama tahun lalu, kekayaan rumah tangga anjlok lebih dari 7 triliun dolar AS selama kuartal kedua dan ketiga karena kampanye kenaikan suku bunga Fed yang agresif mengirim saham ke pasar bearish.

The Fed telah memberikan 4,5 poin persentase kenaikan suku bunga sejak Maret tahun lalu karena inflasi tertinggi dalam empat dekade, mengakhiri secara tiba-tiba periode biaya pinjaman hampir nol persen yang berlaku selama pandemi virus corona.

Indeks acuan S&P 500 turun sekitar 25 persen selama sembilan bulan pertama 2022 sebelum membukukan pemulihan 7 persen pada kuartal keempat untuk menahan penurunan kekayaan bersih secara keseluruhan. Namun, pada tahun itu, kekayaan turun sekitar 4 triliun dolar AS dari 2021.

Penurunan nilai properti pada akhir tahun lalu adalah yang pertama sejak 2012 dan bertepatan dengan kemerosotan selama setahun di pasar perumahan, yang menonjol sebagai sektor yang paling terpengaruh oleh kenaikan suku bunga Fed.

Cadangan kas rumah tangga, yang membengkak selama pandemi dari triliunan dolar dalam pembayaran bantuan pemerintah, turun tipis untuk kuartal ketiga berturut-turut.

Nilai gabungan giro dan tabungan, sertifikat deposito, dan reksa dana pasar uang turun menjadi sekitar 18,1 triliun dolar AS dari 18,3 triliun dolar AS pada akhir kuartal ketiga dan dari rekor tertinggi hampir 18,5 triliun dolar AS pada kuartal pertama.

Tabungan dan deposito berjangka turun ke level terendah sejak kuartal pertama 2020 di 10,4 triliun dolar AS, sementara saldo rekening giro, yang juga didukung oleh pasar kerja yang kuat, turun untuk pertama kalinya dalam tiga tahun menjadi sedikit di bawah 5 triliun dolar AS.

Data Fed juga menunjukkan bahwa beberapa dinamika yang dicari pembuat kebijakan dalam perang melawan inflasi, seperti moderasi laba perusahaan, mungkin sedang berlangsung.

Pangsa laba perusahaan terhadap pendapatan nasional melonjak selama pandemi hingga mencapai 14,5 persen pada kuartal kedua 2021, dan tetap di atas 14 persen pada awal tahun ini. Pada akhir tahun turun menjadi 12,8 persen, sebanding dengan tingkat pra pandemi. Pangsa pendapatan nasional untuk gaji dan tunjangan karyawan meningkat pada akhir tahun menjadi 63,3 persen.

Baca juga: Indeks Harga Produsen China turun 1,4 persen pada Februari 2023
Baca juga: Dolar jatuh setelah klaim pengangguran naik lebih dari yang diharapkan
Baca juga: Wall St anjlok imbas Powell isyaratkan kenaikan suku bunga lebih tajam

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023