Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memakai mikroba pendegradasi cemaran hidrokarbon untuk meningkatkan keberhasilan upaya restorasi mangrove melalui teknik bioremediasi.

Periset Mikrobiologi Terapan BRIN, Idris mengatakan pihaknya telah meneliti karakterisasi mikroorganisme yang diisolasi dari sedimen mangrove secara in vitro di laboratorium. Penelitian itu menghasilkan sejumlah bakteri yang memiliki kemampuan bagus dalam mendegradasi hidrokarbon.

"Bakteri yang diperoleh kemudian diformulasikan dalam sebuah konsorsium yang selanjutnya diberi nama formula BioReMang G1," ujarnya dalam penjelasan di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Mangrove simpan potensi karbon biru untuk mengurangi emisi

Idris mengatakan pencemaran ekosistem mangrove dapat menghambat pertumbuhan yang menutupi akar tanaman yang menyebabkan kematian. Selain itu, hutan mangrove terus berkurang dari tahun ke tahun akibat deforestasi.

Kegiatan restorasi dengan menanam kembali mangrove saat ini masih belum membuahkan hasil yang signifikan dengan tingkat keberhasilan di bawah 21 persen.

Berdasarkan pengamatan selama enam bulan setelah penanaman menunjukkan bahwa tanaman mangrove yang diberikan formula BioReMang G1 dapat bertahan dibandingkan dengan tanpa formula.

Tanaman tanpa formula tidak ada satu pun yang bertahan hidup, sedangkan dengan pemberian formula tanaman yang bertahan hidup sekitar 30 persen.

"Formula ini dapat digunakan untuk meningkatkan keberhasilan revegetasi mangrove dengan menurunkan tingkat cemaran di ekosistem mangrove," kata Idris.

Uji coba aplikasi mikroba dilakukan di kawasan mangrove Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah yang bekerja sama dengan salah satu kelompok tani penggiat mangrove, yakni Krida Wana Lestari.

Baca juga: KLHK ajak pelaku usaha terlibat dalam restorasi ekosistem mangrove

Baca juga: Peran multi-pihak dibutuhkan untuk capai target rehabilitasi mangrove


Teknologi formula BioReMang G1 tersebut telah dilakukan uji coba terhadap ekosistem mangrove dengan jenis tanaman Bruguiera sp dan Rhizophora sp.

"Mikroba yang digunakan dalam formula ini merupakan mikroba indigenous yang diisolasi dari sedimen mangrove, sehingga diharapkan dapat beradaptasi dengan mudah pada kondisi lingkungan mangrove," kata Idris.

Ilmuwan BRIN berkomitmen merancang formula dengan penambahan bahan pembawa, sehingga formula bisa bertahan lebih lama di lingkungan. Kondisi lapangan dengan arus yang deras menyebabkan pemberian formula cair tidak efektif.

Lebih lanjut, Idris menyampaikan formula BioReMang G1 akan dikombinasikan dengan teknologi lainnya yang melibatkan periset dari berbagai latar disiplin ilmu dan berbagai pendekatan teknologi untuk meningkatkan keberhasilan restorasi.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023