New Delhi (ANTARA) - Mahkamah Agung India pada Selasa menolak permohonan pemerintah India agar mendapatkan ganti rugi tambahan dari perusahaan Union Carbide untuk para korban insiden kebocoran gas di Kota Bhopal pada 1984 yang menjadi salah satu bencana industri terburuk di dunia.

Bencana tersebut terjadi ketika gas metil isosianat yang digunakan pada pabrik pestisida yang dimiliki perusahaan Amerika Serikat tersebut bocor pada dini hari tanggal 3 Desember 1984 di Bhopal, ibukota negara bagian Madhya Pradesh.

Menurut data pemerintah India, lebih dari setengah juta warga kota keracunan dalam insiden tersebut dan sekitar 5,000 orang meninggal dunia.

Setelah dituntut oleh pemerintah India imbas insiden itu, Union Carbide sepakat menyelesaikan masalah tersebut di luar pengadilan dengan membayar ganti rugi sebesar 470 juta dolar AS (Rp7,23 triliun) pada 1989.

Namun, pemerintah India kemudian mengajukan permohonan tambahan ganti rugi kepada mahkamah agung pada 2010.

Baca juga: Vladimir Putin mungkin hadiri KTT G20 di India

Dow Chemical, pemilik baru Union Carbide, menolak permohonan tersebut dengan alasan mereka sudah membeli perusahaan tersebut satu dasawarsa setelah Union Carbide menyelesaikan tanggungannya kepada pemerintah India.

"Kami percaya hal tersebut bukanlah tindakan atau cara yang benar untuk membebankan tanggung jawab yang lebih besar lagi kepada UCC (Union Carbide) lebih dari yang mereka sudah sepakati sebelumnya," kata majelis hakim terdiri dari lima hakim agung yang menolak permohonan pemerintah India itu.

Majelis hakim juga menyatakan tidak puas terhadap pemerintah federal India yang tak bisa memberikan alasan apapun untuk mengungkit peristiwa tersebut lebih dari dua puluh tahun setelah peristiwa tersebut.

Pabrik Union Carbide yang dibangun pada 1969 menjadi simbol industrialisasi India. Pabrik tersebut membuka lapangan kerja untuk warga miskin Bhopal dan saat bersamaan memproduksi pestisida murah yang terjangkau jutaan petani.

Sementara itu, belasan ribu penyintas bencana industri itu menyatakan anak cucu mereka masih menderita masalah kesehatan kronis akibat sisa kebocoran gas dan limbah beracun dari insiden tersebut.

Baca juga: Lagu "Naatu Naatu" dari film India "RRR" cetak sejarah di Oscar

Sumber: Reuters

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023