Jenewa (ANTARA) - Juru Bicara Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Koordinasi Bantuan Kemanusiaan Jens Laerke menyatakan bahwa konsultasi untuk masa perpanjangan Inisiatif Biji-Bijian Laut Hitam, yang akan berakhir pada 18 Maret 2023, terus berlanjut.

Menanggapi pengumuman Rusia yang membatasi masa perpanjangan kesepakatan tersebut hanya untuk 60 hari, Laerke mengatakan bahwa PBB akan berupaya menjaga integritas perjanjian dan memastikan keberlanjutannya.

"Pertemuan dengan Federasi Rusia di sini, di Jenewa, berakhir kemarin sesuai kesepakatan. Tetapi, konsultasi terus berlanjut di semua tingkatan," kata dia dalam pengarahan mingguan pada Selasa (14/3).

Sementara itu, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric mengatakan dalam pernyataan selanjutnya bahwa kesepakatan itu mungkin diperpanjang selama 120 hari.

Namun, dia menambahkan bahwa dalam situasi saat ini, Sekjen PBB Antonio Guterres dan timnya berfokus untuk memastikan bahwa inisiatif tersebut terus berlanjut sambil menjaga kedekatan hubungan dengan semua pihak.

Sekjen Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) Rebeca Grynspan dan stafnya juga telah bekerja untuk memfasilitasi ekspor makanan dan pupuk Rusia di bawah nota kesepahaman paralel, kata Dujarric.

“Kemajuan yang berarti telah dicapai tetapi memang masih ada beberapa kendala, terutama yang berkaitan dengan sistem pembayaran,” kata dia.

Dujarric berjanji bahwa upaya PBB untuk mengatasi hambatan tersebut akan terus berlanjut.

Menurut dia, kesepakatan pengiriman biji-bijian itu dan nota kesepahaman tentang ekspor makanan dan pupuk Rusia sangat penting untuk ketahanan pangan global, terutama di negara-negara berkembang.

Pada Senin (13/3), Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin mengatakan Moskow tidak keberatan dengan perpanjangan Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam, tetapi hanya untuk 60 hari.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah pertemuan delegasi Rusia dengan Sekjen UNCTAD Rebeca Grynspan dan Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Martin Griffiths.

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Ukraina Oleksandr Kubrakov mengatakan posisi Rusia untuk memperpanjang kesepakatan biji-bijian Laut Hitam hanya selama 60 hari bertentangan dengan dokumen yang ditandatangani oleh Turki dan PBB pada Juli 2022.

Inisiatif tersebut telah memfasilitasi ekspor 24 juta metrik ton biji-bijian dan lebih dari 1.600 pelayaran kapal yang aman melalui Laut Hitam dengan 55 persen ekspor makanan menuju ke negara-negara berkembang, kata PBB.

Juli tahun lalu, Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina menandatangani kesepakatan di Istanbul untuk melanjutkan kembali ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Ukraina di Laut Hitam.

Pengiriman biji-bijian dari pelabuhan tersebut dihentikan sementara setelah perang Rusia-Ukraina dimulai pada Februari 2022.

Kesepakatan itu diperpanjang selama 120 hari pada November 2022.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Erdogan dorong Ukraina lanjutkan ekspor gandum lewat Laut Hitam
Baca juga: Ekspor gandum Rusia pada Desember mendekati rekor tertinggi


Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023