Jakarta (ANTARA News) - Bukan hanya dalam permainan sepak bola yang patut diberi kartu merah tapi buta huruf di Indonesia juga harus diberi kartu merah alias dihentikan. Demikian pesan yang disampaikan oleh jaringan relawan dan pengelola perpustakaan anak Komunitas 1001 Buku dalam kampanye terbaru mereka "Red Card To Illiteracy" yang diluncurkan di Jakarta, Rabu. Kampanye tersebut akan berlangsung dari bulan Juni-Juli, bertepatan dengan "pesta" bola Piala Dunia, dan sasaran dari kampanye tersebut memang para penggemar bola dengan cara mendatangi para komunitas bola dan meminta mereka ikut menyumbang buku bekas. Menurut EFA Global Monitoring Report 2005, saat ini diseluruh dunia terdapat 799 juta orang dewasa buta huruf dan 2,3 persen di antaranya atau sekitar 18,4 juta orang berada di Indonesia, sehingga membuat Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi buta huruf terbesar di dunia. "Kemampuan literasi (baca tulis) merupakan kunci peradaban manusia dan hak semua orang. Kami percaya dengan penyetaraan akses bacaan dan partisipasi aktif masyarakat, kita bisa menekan angka buta huruf," kata Ketua Komunitas 1001 Buku M. Ariyo Faridh Zidni. Kerjasama dengan para penggemar olahraga sepakbola telah dimulai dengan Chelsea Fans Club Indonesia yang telah mengumpulkan 500 buku dengan menyediakan sebuah kotak "drop box" di salah satu toko `merchandise` klub tersebut. "Dalam acara nonton bareng kami juga akan menyiapkan `drop box` ini agar para penggemar bola dapat menyumbangkan bukunya tanpa bersusah payah," kata Wakil Ketua Komunitas 1001 Buku, Dania. Buku yang dikumpulkan tersebut akan didistribusikan kepada taman bacaan yang termasuk dalam jaringan komunitas tersebut. Saat ini, ada 108 taman bacaan yang menjadi bagian dari jaringan komunitas 1001 Buku di seluruh Indonesia, 32 taman bacaan di antaranya berada di Jakarta. Sedangkan relawan dari komunitas yang berkomitmen untuk menyediakan akses bacaan berkualitas itu saat ini berjumlah sekitar 50 relawan aktif dan 2.000 relawan cyber yang tergabung dalam milisnya di 1001Buku@yahoogroups.com.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006