Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komite II DPD RI Bustami Zainudin menerima audiensi Kelompok Tani Pendowo Asri, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, terkait pengajuan pencetakan sawah, jaringan aliran irigasi persawahan, dan tanggul penangkis.

"Selaku pimpinan Komite II DPD RI, saya menerima aspirasi dan aduan Kelompok Tani Pendowo Asri, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang Lampung. Usulan yang disampaikan ini akan saya teruskan langsung ke Kementerian PUPR dan Balai Besar PUPR Pengairan Lampung untuk segera ditindaklanjuti," ucapnya yang juga anggota DPD RI Dapil Lampung Bustami Zainudin saat menerima audiensi di Gedung DPD RI Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Rabu.

Berdasarkan keterangan yang diterima di Jakarta, aspirasi tersebut diserahkan ke Komite II DPD RI karena hingga saat ini belum mendapat perhatian langsung dari pemerintah daerah.

Menurut Kepala Desa Pendowo Asri Hendri, saat ini ada 12 kelompok tani dengan lahan garapan seluas kurang lebih 2.500 hektare yang terdampak dan tidak dapat digarap karena tertutup air.

Baca juga: Tanggul irigasi rusak parah ratusan hektare sawah sulit dapatakan air
Baca juga: Kementerian PUPR tingkatkan Sistem Irigasi Way Tebu di Lampung


Harapan para kelompok tani, kata dia,  proposal dari Kampung Pendowo Asri yang mereka ajukan bisa segera direalisasikan dalam waktu yang singkat.

Hendri menjelaskan sudah 20 tahun pihaknya secara swadaya dan belum mendapat perhatian dari pemerintah daerah.

"Kami sudah mengajukan aspirasi ke kabupaten dan balai besar, hanya diterima dan tidak pernah ada tindak lanjut sampai sekarang. Kami harap melalui Komite II DPD RI dapat mendorong pihak terkait dapat segera menindaklanjuti aspirasi kami dan mendapatkan hasil," ujar  Hendri.

Hendri berharap aspirasi yang berisi permohonan pengajuan jaringan aliran irigasi persawahan dan tanggul penangkis di Desa Pendowo Asri agar dapat segera ditindaklanjuti pihak terkait karena sudah terlalu lama belum mendapatkan perhatian pemerintah daerah.

"Saat ini lahan garapan yang ada sudah tertutup menjadi rawa dan mengganggu persawahan milik warga saat curah hujan tinggi. Warga saat ini sudah kekurangan biaya untuk menanggulangi sendiri," ujarnya.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023