Jakarta (ANTARA) - Salah satu perwakilan keluarga mendiang Nomo Koeswoyo yakni Sari Koeswoyo menjelaskan bahwa sang paman sempat tak mau makan dan minum sebelum meninggal dunia, Rabu kemarin malam (15/3).

“Kalau dibilang anfal, namanya juga orang tua ya. Jadi malas makan, nggak mau makan nggak mau minum. Jangan bilang anfal lah, sepertinya kok penyakitan sekali ya,” jelas Sari saat dijumpai usai prosesi pemakaman Nomo Koeswoyo di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Kamis.

"Jadi mungkin lemas. Om Nomo memang tidak sehat tapi bukan penyakitan,” imbuhnya.

Meskipun sempat mengalami sakit sebelum kepergiannya, tetapi Sari mengungkapkan bahwa keluarga sangat bersyukur sang paman tak berlama-lama sakit dan berpulang ke sisi Tuhan dengan tenang.

“Seperti kita tahu bahwa Pakde saya sudah berumur 80an tahun. Dan beliau sudah sepuh. Kita semua bersyukur bahwa beliau tidak berlama-lama sakit,” kata Sari.

Baca juga: Nomo Koeswoyo telah dimakamkan di TPU Jeruk Purut siang tadi

Nomo Koeswoyo di mata keluarga

Selain itu, Sari juga menceritakan sosok Nomo Koeswoyo di mata keluarga besar. Menurut dia, Nomo merupakan sosok jagoan dan suka bercanda bagi keluarga.

“Om Nomo itu warriornya keluarga Koeswoyo. Luar biasa jagoan. Suka bercanda. Semua orang menyayangi beliau walaupun kadang-kadang becandanya bikin deg-degan,” terang Sari.

“Beliau itu kalau ketemu sama keponakannya, suka nepuk punggungnya kencang banget. ‘Kamu kemana saja sih’ gitu. Kami biasa cuma ketawa ‘Iya Pakde baik-baik saja’. Jadi becandanya, becandanya jagoan,” lanjutnya.

Lebih dalam, atas kepergian sang paman, Sari pun mewakili keluarga berharap agar karya-karya dari Nomo Koeswoyo bisa tetap abadi. Sehingga, musik peninggalan Nomo pun bisa menjadi warisan bagi Tanah Air.

“Kita semua tahu bahwa Om Nomo adalah salah satu legendaris dari Koes Bersaudara yang juga meletakkan salah satu pondasi untuk musik di Indonesia. Penggemarnya lintas umur. Dan Om Nomo bukan hanya menciptakan lagu untuk orang dewasa, tapi juga untuk anak-anak,” tutur Sari.

“Mba Chicha juga lagunya banyak sekali dulu. Mudah-mudahan karya-karyanya selalu abadi, supaya nanti lagunya bisa didengar oleh cucu dan cicit saya dan diteruskan. Jadi warisan. Bukan hanya untuk keluarga tapi juga untuk bangsa ini,” pungkasnya.

Baca juga: Nomo Koeswoyo dari Koes Bersaudara tutup usia

Baca juga: Nomo Koeswoyo ingin lagunya dikenalkan di bangku sekolah

Baca juga: Konsistensi seniman Nomo Koeswoyo dapat apresiasi


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023