Jakarta (ANTARA) - Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), yang berada di Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo, NTT, siap menjadi venue penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan pada awal pekan ini, Presiden RI Joko Widodo dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Labuan Bajo, juga meninjau kesiapan Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo, yang akan digunakan sebagai venue KTT ASEAN untuk kegiatan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE), sekaligus menjadi lokasi akomodasi bagi delegasi.

"Dalam kunjungannya, Bapak Presiden, yang meninjau progres perbaikan operasional dan fasilitas pendukung di Hotel Meruorah, memberikan respons positif atas progres yang dicapai dan diharapkan dapat menghadirkan pelayanan prima selama kegiatan KTT berlangsung," ujarnya.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Presiden RI yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama, Sekjen Kementerian Luar Negeri Cecep Herawan, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan Konseptor Acara KTT ASEAN 2023 Wishnutama Kusbandiono.

Hotel Meruorah, yang dioperasikan PT Hotel Indonesia Natour (HIN) berlokasi di Kawasan Marina Terpadu Labuan Bajo, yang telah ditetapkan pemerintah sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Hotel bintang lima tersebut memiliki145 kamar yang dilengkapi multifunction hall berkapasitas 1.000 orang dan area komersial Plaza Marina Labuan Bajo. Multifunction hall Meruorah itu menjadi lokasi MICE terbesar di Labuan Bajo.

Shelvy mengungkapkan Kawasan Marina Terpadu Labuan Bajo sukses dikembangkan ASDP sebagai bagian transformasi dan inovasi pengembangan bisnis properti tepi pantai atau waterfront.

"Pengembangan bisnis waterfront ASDP khususnya di Labuan Bajo menjadi salah satu upaya perseroan dalam mengembangkan dan memajukan pariwisata di Tanah Air. Dengan aset yang sebagian besar berada di tepi laut, mendorong ASDP untuk terus melakukan inovasi bisnis, salah satunya waterfront property, yang akan mendukung konektivitas dan bisnis hospitality di Labuan Bajo," katanya.

Proyek Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo digarap PT Indonesia Ferry Property (IFPRO), yang merupakan perusahaan patungan dua BUMN yakni PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

Selain Hotel Meruorah, fasilitas lain di Kawasan Marina Labuan Bajo adalah area komersial yang sekaligus sebagai lokasi untuk mempromosikan produk UMKM: dermaga feri dan marina berkapasitas sandar 134 kapal yacht; beach club, yang mampu menampung 200 orang: dan hotel bintang tiga.

Shelvy menambahkan keberadaan Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo tentunya juga membuka lapangan kerja termasuk bagi putra daerah Manggarai Barat, NTT.

Manfaat lainnya, area waterfront Hotel Meruorah dapat diakses publik untuk menikmati keindahan Pantai Labuan Bajo, menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Manggarai Barat, dan sebagai lokasi untuk menampilkan atraksi budaya lokal.

"Kehadiran ASDP di Labuan Bajo ini tidak hanya mendukung konektivitas wilayah menuju destinasi wisata melalui penyeberangan, tetapi juga membangun infrastruktur kawasan pendukung pariwisata," katanya.

Shelvy pun mengharapkan keberadaan Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo dapat mendongkrak wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

"Kami berharap pengguna jasa yang datang ke pelabuhan ASDP, tidak hanya melakukan aktivitas menyeberang saja, tetapi mendapatkan experience lebih dengan berbagai fasilitas yang ada," katanya.

Baca juga: KTT ASEAN ditargetkan picu kunjungan 1,1 juta wisman ke Labuan Bajo

Baca juga: HIN tingkatkan pengawasan Hotel Meruorah Labuan Bajo dukung KTT ASEAN


 

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023