Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Kazakhstan di Indonesia mengatakan pemilu yang akan diselenggarakan di negara itu pada 19 Maret 2023 akan unik dalam hal, termasuk keikutsertaan dua partai politik baru.

"Pemilu ini akan menjadi unik dalam banyak hal," kata Konselor Kedubes Kazakhstan Kazbek Bokebayev dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan dua partai politik baru akan berpartisipasi dalam pemilu tersebut, yang akan menentukan para anggota majelis rendah parlemen (mazhilis) dan badan perwakilan daerah (maslikhats).

Kedua partai tersebut adalah Partai Hijau (Green Party) dan Partai Respublika.

Kehadiran Partai Hijau di dalam dewan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah ekologi, bidang yang sangat penting mengingat tantangan perubahan iklim yang sedang berlangsung.

Masalah tersebut juga menjadi perhatian penting bagi warga di negara itu karena kerugian terhadap lingkungan akibat ulah manusia selama era Soviet.

Secara keseluruhan, tujuh partai telah terdaftar. Hal itu memberikan banyak pilihan politik bagi para pemilih.

Partisipasi mereka dalam pemilu yang kompetitif akan berkontribusi pada penguatan sistem multipartai dengan meningkatnya pluralitas dan pengaruh politik oposisi, tujuan yang diupayakan negara itu selama beberapa tahun terakhir.

Hal unik lain yang akan terjadi saat pemilu pada 19 Maret adalah proporsional mayoritas campuran yang akan digunakan untuk pertama kalinya dalam pemilihan mazhilis sejak 2004.

Sistem tersebut memungkinkan 70 persen wakil dipilih secara proporsional dari daftar partai, dan 30 persen oleh pemerintahan mayoritas dari daerah pemilihan dengan satu wakil.

"Itu berarti 29 dari 98 anggota parlemen akan dipilih di daerah pemilihan mandat tunggal, sementara 69 akan dipilih dari daftar partai di bawah model perwakilan proporsional dari satu daerah pemilihan nasional," kata Bokebayev.

Pemilihan maslikhats kabupaten dan kota juga akan diadakan di bawah sistem pemilu campuran, dengan rasio 50/50.

Sementara, maslikhats tingkat bawah akan dipilih sepenuhnya di bawah kekuasaan mayoritas.

Selain itu, opsi "menolak semua" juga akan disertakan dalam surat suara, yang akan memberikan kesempatan kepada pemilih untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap semua kandidat jika mereka ingin melakukannya.

Sementara itu, kuota 30 persen untuk perempuan, pemuda dan penyandang kebutuhan khusus juga telah ditetapkan di tingkat legislatif dalam pembagian mandat anggota parlemen dari daftar partai.

"Ini akan memastikan keterwakilan yang lebih luas di parlemen dari semua kelompok di Kazakhstan," katanya.

Sebanyak tujuh partai politik dan kandidat di daerah pemilihan dengan satu wakil akan memperebutkan 98 kursi mazhilis dan 3.415 kursi maslikhats.

Pemilu tersebut juga akan diikuti oleh 800 pemantau internasional dan 250 jurnalis asing untuk memastikan keterbukaan dan transparansi selama kampanye pemilu dan hari pemungutan suara.

Baca juga: Pemilu akan menandai tonggak penting demokrasi di Kazakhstan
Baca juga: Kazakhstan gelar pemilu setahun setelah kerusuhan maut


Pewarta: Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023