OKI, Sumatera Selatan (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memastikan tiga perusahaan hutan tanaman industri di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan miliki keandalan yang prima dalam melaksanakan upaya mitigasi kebakaran hutan dan lahan.

Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK Agus Justianto di OKI, Sumsel, Sabtu, mengatakan fire base Sungai Baung merupakan pusat komando pengendalian karhutla tiga perusahaan Mitra Pemasok Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas yaitu PT Bumi Andalas Permai, PT SBA Wood Industries dan PT Bumi Mekar Hijau.

Kondisi itu didapatkan setelah Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK meninjau langsung sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan atau fire base di Sungai Baung, OKI, Sumsel, Jumat (17/3).

Di sana perusahaan HTI tersebut memiliki sistem pemantauan titik panas terpadu berbasis satelit yang aktif 24 jam, kata dia.

Bahkan, dia menyebutkan, perangkat satelit itu juga mampu menghitung jumlah hari tanpa hujan menggunakan perangkat Automatic Weather Station (AWS) yang terpasang di seluruh distrik.

Sehingga KLHK menilai atas pemanfaatan perangkat satelit tersebut perusahaan telah memiliki keandalan dan komitmen yang tegas dalam mitigasi Karhutla sebagaimana ketentuan dari pemerintah, kata dia.

Sementara itu, Fire Operation Management Head APP Sinar Mas Region OKI Panji Bintoro mengatakan, perusahaan sudah memenuhi personil, sarana dan prasarana pengendalian Karhutla sesuai yang ditetapkan dalam peraturan.

Total ada sebanyak 369 orang personel yang siap ditugaskan ke lapangan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun ini.

Masing-masing personel memperoleh keandalannya dalam upaya penanggulangan Karhutla setelah menempuh pelatihan Fire Fighters League IV secara intensif, yang dipimpin langsung Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Irjen Pol Albertus R Wibowo, di Kabupaten OKI, selama 31 Januari hingga 6 Februari 2023.

Menurut dia, selama menjalani program pelatihan Fire Fighters League IV para personel dilatih strategi pengendalian Karhutla Terpadu (Integrated Fire Management/ IFM).

Adapun pada strategi IFM yang diajarkan mencakup upaya pencegahan, persiapan, deteksi dini, respon cepat berikut kemampuan menggunakan berbagai teknologi pemadam kebakaran akses darat, air dan udara.

Jadi berbekal kemampuan itulah, dia menyatakan, masing-masing personel sudah siap ditugaskan ke setiap titik rawan kebakaran di wilayah konsesi hutan setiap perusahaan dengan luasan total mencapai 574 ribu hektare di Kabupaten OKI.

Untuk mengoptimalkan upaya penanganan karhutla tersebut, perusahaan menyiapkan teknologi berupa sebanyak lima unit pesawat water bombing, pesawat tanpa awak (drone), puluhan pompa apung, airboat, mobil pemadam kebakaran termasuk 24 unit menara pantau api setinggi 30-34 meter.

“(Upaya ini) sebagai bentuk komitmen perusahaan bekerjasama dengan lembaga pemerintah menjaga tren positif Sumsel khususnya di kabupaten OKI tetap zero asap karhutla,” ujarnya.

Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023