Peremajaan pipa ini bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan air bersih kepada pelanggan
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengganti pipa jaringan distribusi utama jalur Tegal Gede-Cibarusah untuk mengoptimalkan pelayanan perusahaan dengan pelanggan terbesar se-Jawa Barat itu.

"Peremajaan pipa ini bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan air bersih kepada pelanggan," kata Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim di Cikarang, Minggu.

Ia menjelaskan penggantian pipa ini dilakukan sepanjang 10 kilometer, melintasi beberapa kecamatan sekaligus mulai Kecamatan Cikarang Utara, wilayah Ciantra di Kecamatan Cikarang Selatan hingga Kecamatan Setu, Serang Baru, serta Kecamatan Cibarusah.

Pekerjaan penggantian pipa ini diawali dengan merelokasi pipa lama dilanjutkan pembuatan jaringan baru melalui proses perbaikan serta penambahan kedalaman pada jalur eksisting.

"Pipa pengganti ini berjenis HDPE yang memiliki kualitas lebih bagus dibandingkan pipa sebelumnya yakni PVC," katanya.

Usep mengaku saat ini pemindahan pipa lama sudah mencapai 80 persen dan ditargetkan pada akhir Maret 2023 pemasangan pipa pengganti bisa terselesaikan.

Baca juga: Kabupaten Bekasi manfaatkan hujan jadi air baku PDAM

Baca juga: Selama Ramadhan, PDAM Tirta Bhagasasi tetap optimalkan layanan


"Target kami semoga sebelum Lebaran sudah selesai jadi masyarakat khususnya pelanggan tidak terganggu pelayanan air bersih sekaligus merasakan manfaat lebih dengan pemasangan pipa jaringan baru berkualitas tinggi," katanya.

Dia mengatakan seluruh pembiayaan peremajaan pipa ini didapatkan dari pemilik modal yakni Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui skema penyertaan modal senilai Rp75 miliar.

Dirinya juga mengaku pipanisasi baru ini tidak terlepas dari pekerjaan perbaikan dan pelebaran jalan di Ruas KH Raden Ma'mun Nawawi atau yang sebelumnya dikenal Jalan Cikarang-Cibarusah.

Ruas jalan itu pada era 1990-an diketahui menjadi kewenangan pemerintah daerah mengingat status jalan tersebut dahulu merupakan jalan kabupaten dengan lebar hanya enam meter.

PDAM Tirta Bhagasasi kala itu memasang jaringan pipa hanya sedalam satu meter melalui pertimbangan kondisi lalu lintas serta tonase kendaraan yang tidak terlalu padat dan berat.

Namun setelah jalan itu ditetapkan sebagai jalan provinsi ditambah keberadaan sejumlah kawasan industri dengan armada bertonase berat yang melintasi ruas tersebut serta pelebaran jalan menjadi 14 meter, jalur pipa eksisting terkena dampak.

"Sekarang tuntutan karena sudah ditingkatkan jalan provinsi dan kalau tidak dilebarkan akan menjadi masalah. Pipa eksisting kami terkena dampak, 10 kali lipat dampaknya, pipa juga mengalami kebocoran makanya harus diganti," ucapnya.

PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat adanya pekerjaan penggantian pipa mengingat selama proses ini berlangsung, pelayanan air bersih kepada pelanggan menjadi terganggu.

"Kami selalu menyampaikan informasi adanya gangguan pelayanan air bersih kepada masyarakat dalam satu atau dua hari sebelumnya melalui edaran dan media sosial. Mohon dimaklumi sampai pekerjaan ini tuntas dan masyarakat kembali dapat terlayani secara lebih optimal berkat pipa baru ini," kata Usep.

Baca juga: Harga telur-ayam di Bekasi naik jelang Ramadhan

Baca juga: Konsultan: Bekasi masih mendominasi serapan lahan industri terbanyak

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023