Jakarta (ANTARA) - Perumda PAM Jaya memprioritaskan penggantian pipa di enam wilayah untuk mengatasi tingkat kebocoran air (non revenue water/NRW) guna menjamin ketersediaan air bersih di DKI Jakarta.
 
"Enam wilayah prioritas meliputi Jakarta Timur meliputi Kampung Melayu, Duren Sawit, dan Pulomas, Jakarta Selatan di Asem Baris serta Jakarta Barat di Kebon Jeruk dan Abdul Wahab," kata Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin.

Dalam Bincang Balkoters Setahun PAM Jaya Reborn di Jakarta, Selasa, Arief menuturkan tujuan penggantian pipa baru dari pipa eksisting yang usianya sudah tua itu agar tak lagi terjadi kebocoran air yang mengalir ke tempat tinggal masyarakat.
 
Saat ini, pengerjaan perbaikan masih berlangsung dan ditargetkan NRW mencapai 28 hingga 30 persen pada 2030.
 
Pihaknya mendata bahwa NRW tahun 2022 sudah turun satu persen yang awalnya 46,7 persen menjadi 45 persen pada 2023.
 
"Kenapa enam lokasi ini kita dikerjakan pertama, karena ini NRW-nya paling besar, bahkan ada yang mencapai 79 persen kebocorannya di Kampung Melayu," katanya.

Baca juga: DKI yakin ketahanan air bersih di Jakarta dapat mencapai 100 persen
Baca juga: PAM Jaya bangun museum air untuk edukasi siswa

 
Adapun perbaikan pipa yang tua itu diganti dengan membangun reservoir komunal yang bisa menjaga kantong-kantong air di Jakarta.
 
Diharapkan dengan reservoir komunal di titik-titik yang saat ini dibangun, pihaknya bisa menyesuaikan daya tekan air dengan kebutuhannya.
 
PAM Jaya terinspirasi "Manila Water" di Filipina yang berhasil menekan angka NRW 60 persen menjadi di bawah 20 persen dengan jangka waktu 30 tahun. "Kami berharap kami bisa lebih cepat untuk bisa menurunkan NRW," ujarnya.
 
Dia menuturkan peremajaan pipa tidak dilakukan secara serentak di Jakarta lantaran membutuhkan biaya besar hingga menimbulkan kemacetan.
 
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan melayani kebutuhan air bersih seluruh masyarakat Jakarta mencapai 100 persen pada 2030.
Baca juga: Peneliti BRIN bilang Jakarta bisa jadi kota tangguh

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024