Survei tersebut rutin dilakukan setahun sekali. Cakupan survei adalah isu-isu spesifik di negara-negara Asia dan Oceania yang berpengaruh pada peluang pengembangan usaha...
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala  Bappenas Suharso Monoarfa menerima laporan survei terhadap perusahaan-perusahaan Jepang di wilayah Asia dan Oceania pada  2022 yang dilakukan Japan External Trade Organization (JETRO) saat beraudiensi ke Bappenas.

“Survei tersebut rutin dilakukan setahun sekali. Cakupan survei adalah isu-isu spesifik di negara-negara Asia dan Oceania yang berpengaruh pada peluang pengembangan usaha dan kinerja perusahaan-perusahaan Jepang,” kata dia dikutip dari akun Instagram resmi @suharsomonoarfa di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Bappenas sebut tantangan pembangunan Indonesia ke depan lebih rumit

Hasil survei dan sejumlah isu yang disampaikan oleh pihak JETRO antara lain ekspektasi perusahaan-perusahaan Jepang dan optimisme mereka untuk mencetak profit pada  2022, berkembangnya pasar domestik sebagai faktor utama untuk perluasan usaha, lalu meningkatkan upah pekerja dan biaya pengadaan.

Kemudian  meningkatkan upah pekerja dan biaya pengadaan, dampak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja (Ciptaker) pada penciptaan lapangan kerja, dan kontribusi perusahaan-perusahaan Jepang pada upaya penurunan emisi.

“Setelah menerima audiensi, saya menyarankan  pihak JETRO dapat secara rutin menyampaikan hasil survei tahunan yang dilakukan kepada Bappenas sebagai masukan untuk perumusan dan perbaikan kebijakan,” kata Suharso.
​​​​​​
Saat ini, pihaknya sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

Baca juga: Suharso sampaikan lima mekanisme kerja sama antara Indonesia-Singapura

Suharso mengharapkan JETRO dapat memberikan masukan terutama untuk perumusan kebijakan dalam penciptaan iklim kondusif guna investasi, pengembangan industri manufaktur, dan peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi Jepang -0Indonesia.

Selain itu, diharapkan pula perusahaan-perusahaan Jepang berkontribusi lebih banyak dalam upaya transisi energi dan mewujudkan net zero emission.

“Hal ini juga sejalan dengan konsep Asia Zero Emission Community (AZEC) yang diinisiasi oleh Pemerintah Jepang. Secara lebih khusus, perusahaan-perusahaan Jepang diharapkan mendukung early retirement coal power plant di Indonesia khususnya di Pulau Jawa menjadi renewable energy power plant,” kata Suharso.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023