Denpasar (ANTARA) - Korporasi bisnis Kawan Lama Group optimis geliat ekonomi Bali mampu menggenjot daya beli pasar ritel karena pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata yang tumbuh melesat setelah sempat anjlok karena pandemi COVID-19.

"Sekarang kami sudah melihat sendiri ekonominya Bali paling cepat naik, pulih, turis mulai datang, domestik juga datang," kata Direktur Pengembangan Bisnis Kawan Lama Sugiyanto Wibawa di Denpasar, Jumat.

Untuk itu, perbaikan ekonomi Bali menjadi momentum korporasi itu melakukan ekspansi bisnis sekaligus membuka pusat perbelanjaan, Living World di Denpasar.

Baca juga: Emirates luncurkan layanan A380 pertama ke Bali mulai Juni

Living World yang ketiga di Tanah Air setelah di Alam Sutera Tangerang dan Pekanbaru itu menawarkan beragam kebutuhan rumah tangga, kuliner hingga hiburan.
Sejumlah pengunjung memadati hari pertama pembukaan pusat perbelanjaan Living World di Denpasar, Jumat (24/3/2023) ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna



Mal yang berdiri di lahan seluas total 3,5 hektare di Jalan Gatot Subroto Timur Denpasar itu dibangun sejak 2019 atau sebelum pandemi COVID-19.

Meski ekonomi Bali sempat minus selama hampir dua tahun karena penyebaran penyakit dari virus SARS CoV-2 itu, namun pihaknya optimistis segmentasi pasar ritel kembali bergeliat.
​​​​​
Indikatornya, lanjut dia, Bali dan Denpasar memiliki pangsa pasar yang besar seiring pertumbuhan penduduk serta kebangkitan sektor pariwisata.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, jumlah penduduk di Pulau Dewata pada 2022 mencapai 4,41 juta atau meningkat dibandingkan 2021 mencapai 4,36 juta jiwa.

Sedangkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung di Bali pada 2022 mencapai 2,3 juta orang.

Baca juga: Subway sasar wisatawan di Bali dengan sandwich kaya protein

Jumlah itu baru mencapai sekitar 36,5 persen dari situasi normal sebelum pandemi.

Meski begitu, capaian itu melesat lebih tinggi jika dibandingkan pada 2021 yang hanya mencapai 51 orang karena pembatasan bepergian akibat pandemi COVID-19.

"Kalau melihat ekonomi memang sewaktu pandemi, Bali tidak ada turis, semua anjlok tapi kami bangun ini sebelum pandemi dan kami percaya bahwa pandemi ini akan berakhir," ucapnya.

BPS Bali sebelumnya mencatat pertumbuhan ekonomi positif pada 2022, sebesar 4,84 persen.

Capaian itu meroket dibandingkan 2021 yang tumbuh negatif 2,47 persen.

Realisasi pertumbuhan ekonomi Bali pada 2022 itu juga menjadi titik balik setelah pada 2020 mengalami kontraksi parah hingga 9,31 persen.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023