Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kopetasi dan UKM menggandeng Alfamart untuk mengembangkan warung serba ada (waserda) di Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) dengan mengalokasikan dana pengembangan sebesar Rp400 juta. Untuk tahap awal ini, menurut Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM Guritno Kusumo di Jakarta, Sabtu, pihaknya akan memberikan dana pembangunan waserda tersebut kepada koperasi di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor I Putri, Mantingan, Ngawi (Jawa Timur). Bersamaan dengan penyerahan modal tersebut, katanya, pihaknya juga mengalokasikan dana sebesar Rp200 juta bagi pengembangan Koperasi Simpan Pinjam di Ponpes tersebut. "Ada juga Rp200 juta untuk pengadaan mesin jahit dan bordir, dan Rp100 juta lagi bagi pengembangan Koperasi Gontor yang ada di Aceh," katanya. Dengan demikian, lanjutnya, total dana yang dialokasikan mencapai Rp900 juta. Rencananya dana tersebut akan diserahkan bersamaan dengan peringatan HUT ke-80 Ponpes tersebut yang juga akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Minggu (28/5). Guritno mengharapkan alokasi dana itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan memberi manfaat atau hasil yang sebesar-besarnya. Pendirian dan pengembangan tempat-tempat usaha yang sinergi dengan kebutuhan santri, katanya, merupakan langkah positif yang dilakukan pondok pesantren. "Salah satu kebutuhan sehari-hari santri misalnya sandal jepit, odol, sikat gigi, sabun, deterjen, beras, dan lainnya sehingga memang yang dibutuhkan adalah waserda," katanya. Ia mengharapkan, supermarket yang dikembangkan koperasi di pondok pesantren itu dapat memberikan pelayanan tidak saja kepada para santri tetapi juga kepada warga masyarakat lainnya. "Secara ekonomis tentu punya nilai ekonomis, dan dari aspek edukatif akan memberi pengalaman kepada santri dalam berwirausaha," katanya. Menurut dia, Ponpes putri Gontor I yang memiliki santri lebih dari 2.000 orang, sangat besar potensinya untuk pengembangan koperasi. "Potensinya luar biasa, gedungnya besar dan bagus, santrinya banyak, dan kegiatannya jelas. Pengucuran dana ke lembaga semacam ini akan lebih amanah, aman, dan bisa berkembang," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006