Indonesia mempunyai kemampuan untuk menarik investasi.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Eko S Cahyanto mengatakan pemerintah terus melakukan diseminasi soal keikutsertaan Indonesia sebagai partner country di Hannover Messe 2023.

Eko menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk meminta semua perwakilan Indonesia di luar negeri menyampaikan soal apa yang akan ditampilkan Indonesia di Hannover Messe 2023.

“Saat ini kami sudah mendapatkan beberapa input, masukan, dan kontak beberapa negara, seperti AS, Asia Timur dan Timur Tengah, mereka sudah mulai cari tahu apa yang akan ditampilkan Indonesia. Mereka bahkan sudah meminta exhibitor-nya siapa saja padahal acaranya masih April nanti,” katanya dalam Dialog FMB9 bertajuk "Industri Masa Depan Berwawasan Lingkungan Hannover Messe 2023” yang dipantau di Jakarta, Senin.

Menurut Eko, terpilihnya Indonesia sebagai official partner country selama tiga kali berturut-turut yaitu pada 2019, 2021 dan 2023 sudah diketahui dunia.

“Kita sudah dari 2019 sebagai partner country, ini dikenal dunia dan mereka juga bertanya-tanya kenapa Indonesia bisa dipercaya lagi dan hadir lagi. Itu yang jadi nilai jual kita,” katanya.

Selain memperkenalkan kemampuan Indonesia dalam penguasaan teknologi serta memamerkan potensi Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok industri dunia, ajang Hannover Messe akan dimanfaatkan untuk meyakinkan calon investor global akan iklim investasi Indonesia yang positif.

Eko menyebut setidaknya ada tiga hal yang harus dipenuhi untuk mendukung industri tumbuh, yaitu investasi, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM).

Ia mengungkapkan ketiga hal tersebut akan turut ditunjukkan dalam pameran tersebut untuk meyakinkan calon investor untuk bisa masuk dan bekerjasama di Tanah Air.

“Jangan lupa, banyak negara itu masuknya juga perlu endorsement dari pemerintahnya. Ada beberapa industri yang hanya akan masuk kalau di-endorse pemerintahnya. Oleh karena itu, selain meyakinkan investor, kita juga ajak kerja sama negara-negara tersebut,” katanya pula.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan mengungkapkan Indonesia dalam beberapa tahun belakangan memang selalu mendapatkan tempat yang luar biasa di hati para investor.

Indonesia tercatat selalu berada di antara ranking 15 hingga 20 besar dunia sebagai negara tujuan investasi.

Daya tarik Indonesia disebut Nurul, salah satunya dari pasar yang besar karena memiliki populasi terbesar di ASEAN disusul dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan baik.

“Ini menjadi bekal dan mereka tahu bahwa ketika masuk ke Indonesia ini Anda memasuki market utama di dalam ASEAN dan begitu dia masuk ke dalam negara ASEAN, juga punya akses terhadap negara-negara yang lain,” katanya lagi.

Menyusul Keketuaan Indonesia untuk ASEAN tahun ini, pemerintah pun akan terus berupaya membangun Indonesia dan ASEAN bisa menjadi bagian dari pemasok industri global melalui investasi berkelanjutan.

Terlebih dengan inisiatif energi hijau, pengelolaan tambang yang lebih berkelanjutan yang sejalan dengan upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

“Indonesia mempunyai kemampuan untuk menarik investasi,” katanya pula.
Baca juga: Tiga perusahaan Eropa ingin kerja sama dengan RI usai Hannover Messe
Baca juga: Gapki: Hannover Messe 2023 ajang promosikan sawit berkelanjutan

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023