Penumpukan di pelabuhan itu terjadi karena penjemput dan pengantar penumpang berada di ruang tunggu penumpang
Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, berupaya mencegah terjadinya penumpukan penumpang dan warga di Pelabuhan Sri Bintan Pura saat arus mudik Lebaran 2023.

Asisten Manajer Terminal Penumpang Pelindo Tanjungpinang Raja Junjungan Nasution di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Selasa, mengatakan bahwa penumpukan warga di pelabuhan terjadi lantaran para pengantar dan penjemput penumpang berada di ruang tunggu, seperti yang terjadi menjelang Lebaran 2022.

Belajar dari pengalaman tersebut, kata dia Pelindo Tanjungpinang mengambil kebijakan melarang para pengantar dan penjemput penumpang berada di ruang tunggu saat puncak arus mudik.

"Penumpukan di pelabuhan itu terjadi karena penjemput dan pengantar penumpang berada di ruang tunggu penumpang. Akhirnya, penumpang yang ingin berangkat tidak mendapatkan tempat duduk, dan terpaksa berdiri di dekat ponton, tempat bersandar kapal," katanya.

Baca juga: Pelindo 1 Tanjungpinang salurkan dana kemitraan dukung UMKM

Baca juga: Disdagin Tanjungpinang fasilitasi 90 IKM peroleh sertifikasi halal


Raja mengemukakan Pelindo Tanjungpinang masih berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungpinang terkait kebijakan khusus yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat saat puncak arus mudik Lebaran 2022.

"Kami masih menunggu kebijakan apa yang mau diambil KSOP, kemudian kami menyesuaikan," ujarnya.

Raja mengungkapkan kapal cepat sebanyak 15 trip berlayar dari Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang menuju Pelabuhan Telaga Punggur Batam, begitu juga sebaliknya dari Batam menuju Tanjungpinang.

Jumlah penumpang yang berlayar dari Tanjungpinang ke Batam rata-rata 2.000 orang per hari.

"Belum ada kenaikan jumlah penumpang," katanya.

Sementara kapal cepat yang melayani pelayaran internasional dari Pelabuhan Sri Bintan Pura menuju ke Malaysia dan Singapura rata-rata 200 orang per hari.

"Harga pas masuk pelabuhan domestik masih Rp10.000, sedangkan untuk WNI yang masuk pelabuhan internasional sebesar Rp40.000 dan WNA Rp60.000 per penumpang," ujarnya.

Baca juga: Mendagri apresiasi Wali Kota Tanjungpinang mampu mengendalikan inflasi

Baca juga: Gubernur : Integrasi pelantar I dan II Tanjungpinang pacu ekonomi



 

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023