Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah wartawan anggota PWI Cabang Yogyakarta kehilangan keluarga dan tempat tinggal akibat bencana alam gempa tektonik berkekuatan 5,9 Skala Richter (SR) yang memporak-porandakan daerah itu dan menelan ribuan korban jiwa serta luka-luka pada Sabtu (27/5). Ketua PWI Cabang Yogyakarta, Drs Octo Lampito ketika dihubungi di Yogyakarta, Minggu mengakui sejumlah wartawan dan pengurus PWI setempat kehilangan keluarga dan luka parah serta rumahnya hancur akibat gempa tektonik itu, terutama wartawan yang bertugas di Kabupaten Bantul. "Kami saat ini masih mendata pengurus dan anggota PWI yang terluka dan keluarganya yang korban akibat bencana tersebut," katanya. PWI Cabang Yogyakarta sampai sejauh ini belum bisa memastikan jumlah korban keluarga wartawan, karena besarnya jumlah korban meninggal dan luka parah. Ia menjelaskan, kantor PWI Cabang Yogyakarta yang terletak di Jl Gambiran Umbulharjo juga mengalami kerusakan parah, sehingga tidak bisa dimanfaatkan. "Kami juga mengimbau kawan-kawan agar tabah menghadapi cobaan itu," katanya. Korban gempa bumi tektonik yang melanda Yogyakarta hari Sabtu (27/5) hingga Minggu pukul 15.00 WIB sudah mencapai 2.735 orang tewas. Posko Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana Gempa Yogyakarta mencatat korban tewas terbanyak berasal dari Kabupaten Bantul yang mencapai 2.388 orang, Sleman 174, Kota Yogyakarta (129 orang), Gunung Kidul (40) dan Kulonprogo (15 orang). Sedangkan korban luka berat dan ringan mencapai 3.746 orang yang berasal dari Kabupaten Bantul 3.011, Gunungkidul (755), Kulonprogo (354), Sleman (119), dan Kota Yogyakarta (93 orang). Gempa bumi tektonik dengan kekuatan 5.9 SR (versi lain menyebut 6,2 SR) yang melanda Yogyakarta itu juga telah menghancurkan dan merusak bangunan rumah dan fasilitas umum di Daerah istimewa Yogyakarta (DIY) hingga kini tercatat 17.378 unit. Kerusakan bangunan dan fasilitas umum di Kabupaten Bantul mencapai 7.504 unit, Gunungkidul sekitar 6.000 unit, Kulonprogo 3.000 unit, Kota Yogyakarta 969 dan Sleman 560 unit.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006