Banjarmasin (ANTARA) -
Masyarakat kota Banjarmasin terlihat ramai bersantai sembari menunggu buka puasa Ramadhan 1444 H di Siring Menara Pandang Sungai Martapura di Jalan Piare Tendean Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
 
Terlihat Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina dan istri ikut berbaur duduk di pinggiran sungai Martapura tersebut untuk berbuka puasa pada Selasa.
 
Suasana menunggu beduk berbuka puasa di objek wisata andalan Kota Banjarmasin tersebut makin asik dengan adanya objek wisata susur sungai menggunakan perahu kelotok khas transportasi sungai terbesar di kota tersebut.
 
Dengan membayar Rp10 ribu per orang, pengunjung dapat menikmati berkeliling sungai sekitar 30 menit.
 
Setelah menikmati keindahan sungai Martapura dan melihat suasana rumah pinggir sungai serta kebudayaan masyarakatnya, para pengunjung bisa mengunjungi Pasar Wadai Ramadhan.

Baca juga: Palangka Raya libatkan 278 UKM meriahkan "Pasar Wadai" Ramadhan

Baca juga: Wisata susur Sungai Martapura ramai kunjungan

 
Pemerintah kota Banjarmasin telah mendirikan ratusan stand penjualan aneka menu makanan dan minuman berbuka puasa.
 
Pasar wadai Ramadhan tersebut berada di lingkungan objek wisata Siring Menara Pandang Sungai Martapura, artinya para pengunjung tidak perlu jauh-jauh mencari menu berbuka puasa di sana.
 
"Kami ingin merasakan suasana lain berbuka puasa di siring sungai Martapura ini, nyaman dan adem, serta asik," ujar salah seorang pengunjung bernama Noryani beserta keluarganya.
 
Menurut dia, berbuka puasa di sini sekalian bertamasya dengan keluarga, lagi gratis masuk ke objek wisata Siring Sungai Martapura ini.
 
"Kita cari makan dan minuman di pasar wadai Ramadhan, setelah itu kita emperan duduk di pinggiran sungai ini, berbuka puasa bersama, rasanya asik," ujarnya.
 
Ia pun berharap, kebersihan Siring Sungai Martapura terus dijaga, hingga pengunjung betah berada di sana.
 
"Kami rasa Siring Sungai Martapura sudah bersih, harus dijaga bersama, apalagi tempat sampah juga banyak disiapkan pengelolaan, semua harus menjaga kebersihan," ujarnya.
     
 

Pewarta: Sukarli
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023