Investasi HPAL dananya kami targetkan 18 persen dari dana IPO, akan kami sisihkan di project HPAL tahap 1 untuk mencukupi sebagian belanja modal yang dibutuhkan
Jakarta (ANTARA) - PT Merdeka Battery Minerals Tbk (MBMA) selaku anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk menargetkan nilai investasi tahap satu pembangunan pabrik peleburan nikel berteknologi High-Pressure Acid Leach (HPAL) mencapai 1,28 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dengan kapasitas 60 ribu ton.

Presiden Direktur MBMA Devin Ridwan dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, menargetkan dana hasil Initial Public Offering (IPO) sebesar 18 persen akan dialokasikan untuk investasi pembangunan pabrik peleburan nikel berteknologi HPAL tersebut.

“Investasi HPAL dananya kami targetkan 18 persen dari dana IPO, akan kami sisihkan di project HPAL tahap 1 untuk mencukupi sebagian belanja modal yang dibutuhkan,” ujar Devin.

Pihaknya menyampaikan pembangunan pabrik HPAL menjadi tujuan perseroan dalam proses hilirisasi, dikarenakan kontribusi yang dihasilkan akan besar.

”Kami menargetkan 2025 sudah akan berkontribusi sekitar 25 persen dari EBITDA kami 2025, setelah dibangun nanti,” ujar Devin.

Dia melanjutkan calon emiten yang bergerak di industri nikel ini akan terus meningkatkan kapasitas pabrik peleburan nikel berteknologi HPAL menjadi 240 ribu ton, yang diproyeksikan menjadi komponen penyumbang terbesar perseroan.

Pada tahap awal, perseroan akan membangun pabrik berkapasitas 60 ribu ton terlebih dahulu yang akan selesai pada 2025. Kemudian akan dilanjutkan pembangunan dua pabrik HPAL lagi.

“Pabrik HPAL pertama, tahap satunya kami bangun 60 ribu ton, kemudian dikembangkan lagi 60 ribu ton berikutnya, jadi totalnya 120 ribu. Lalu, pabrik HPAL kedua masih tahap negosiasi dengan calon partner, kami belum bisa disampaikan di sini,” ujar Devin.

Merdeka Battery segera menyelenggarakan penawaran umum saham perdana atau IPO dengan target meraih dana sebesar Rp9,62 triliun.

Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 11 miliar saham atau setara dengan 10,24 persen dari total saham perusahaan kepada publik, dengan masa penawaran awal atau book building dimulai pada 12 April hingga 14 April 2023 dengan harga Rp780-Rp795 per saham.

Secara resmi perseroan akan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 April 2023.

MBMA akan menggunakan dana hasil IPO untuk membiayai pembangunan dan pengembangan sejumlah proyek nikel, seperti HPAL, konverter nikel matte serta fasilitas produksi asam sulfat melalui proyek Acid Iron Metal I (AIM I).

Fasilitas HPAL dan nikel matte menjadi salah satu komponen penting untuk menghasilkan nikel sulfat dan kobalt sulfat dalam hilirisasi rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik.

“Dengan IPO ini, MBMA akan memastikan bahwa rencana strategis perusahaan dapat berjalan maksimal, sehingga kami dapat mengoptimalkan sumber daya kami untuk memenuhi kebutuhan baterai kendaraan bermotor listrik dunia di masa depan,” ujar Devin.


Baca juga: Antam tak mau lewatkan peluang pasar hilirisasi nikel
Baca juga: Kadin-Australia Barat jajaki peluang kembangkan industri baterai EV
Baca juga: Pertamina siap kembangkan ekosistem baterai EV dengan optimalkan nikel

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023