Banda Aceh (ANTARA) - Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menyerahkan bantuan beasiswa penuh untuk tingkat D3/SI dari program satu keluarga satu sarjana (SKSS) dan untuk mualaf dari Baitul Mal Provinsi Aceh.

Bantuan beasiswa penuh tersebut diserahkan secara simbolis kepada tiga penerima manfaat oleh Wapres KH Ma’ruf Amin usai memberikan kuliah umum dan Peluncuran buku KH Ma’ruf Amin: Bapak Ekonomi Syariah yang berlangsung di Auditorium Prof. A. Hasjmy, Darussalam, Banda Aceh, Kamis.

Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Rahmad Raden di Banda Aceh mengatakan beasiswa penuh untuk program satu keluarga satu sarjana dan untuk mualaf diberikan kepada 198 mustahik selama satu tahun dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.785.959.000 bersumber dari dana zakat pada tahun 2023.

Ia menjelaskan Beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) adalah program beasiswa penuh bagi anak-anak dari keluarga miskin di seluruh Aceh yang tamat jenjang pendidikan SMA/MA/sederajat.

Baca juga: Wapres Ma'ruf pesankan jaga komitmen kebangsaan saat tarawih di Aceh

Baca juga: Wapres ajak masyarakat Aceh jadi muslim kaffah


Program tersebut dimulai dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 dengan jumlah mustahik yg telah dibantu sebanyak 177 orang. Beasiswa tersebut merupakan kerja sama strategis antara Baitul Mal Aceh dengan Institusi Pendidikan terkemuka di Aceh yaitu Universitas Syiah Kuala, UIN Ar Raniry dan STAI Chik Pante Kulu.

“Program Beasiswa ini bertujuan membantu anak-anak dari keluarga miskin yang memiliki komitmen dan keinginan kuat untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi pada PTN terbaik di Aceh,” katanya.

Menurut dia, dengan hadirnya anak-anak yang berstatus sarjana di tengah keluarga miskin tersebut, dapat mengangkat taraf hidup, pengetahuan dan kesejahteraan keluarga dapat berubah menjadi lebih baik.

“Beasiswa ini diberikan selama 4 tahun, dengan fasilitas diberikan berupa biaya pendidikan dan uang saku selama pendidikan,” katanya.

Kemudian Beasiswa Bagi Anak Muallaf merupakan beasiswa yang diberikan kepada anak-anak berasal dari keluarga mualaf dari daerah perbatasan yang masuk dalam daerah rawan aqidah yaitu Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Simeulue, Aceh Tamiang dan Subulussalam.

Program beasiswa tersebut telah dimulai sejak 2012 sampai dengan 2023 merupakan program unggulan dari BMA yang bertujuan memberikan akses pendidikan yang lebih baik dan layak kepada anak-anak mualaf agar mereka memiliki pemahaman keislaman yang kokoh sebagai bekal ketika kembali ke tengah-tengah masyarakat.

Ia mengatakan beasiswa itu diberikan untuk jenjang SMP, SMA dan D3/S1, di mana untuk jenjang SMP/SMA, beasiswa bekerjasama dengan 3 Dayah/Pesantren yaitu Dayah Nurul Fikri, Dayah Daruzzahidin dan Dayah MSBS Jantho.

Adapun fasilitas diberikan berupa bebas biaya masuk, SPP, biaya buku dan diberikan uang saku selama masa Pendidikan dengan lama beasiswa yaitu 3 tahun setiap jenjangnya.

Sedangkan untuk jenjang D3/S1, beasiswa diberikan selama 4 tahun dengan fasilitas beasiswa berupa bebas uang SPP dan uang saku per bulan selama masa beasiswa.

“Beasiswa ini berasal dari zakat. Kami berharap adik-adik mahasiswa dapat menggunakan dana dengan amanah. Jangan digunakan untuk kepentingan yang tidak perlu atau mubazir dan  tempuhlah pendidikan dengan baik dan selesai tepat waktu,” katanya.*

Baca juga: Wapres Ma'ruf akan laksanakan shalat tarawih di Banda Aceh

Baca juga: Wapres: Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 bukan kiamat

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023