... berdampak pada target inflasi KBI Malang sebesar pada kisaran enam persen tidak bisa tercapai... "
Malang, Jawa Timur (ANTARA News) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Jawa Timur, memperkirakan jika tingkat inflasi 2013 tidak akan berbeda jauh dengan 2012.

"Inflasi secara tahunan (yoy) hingga akhir 2012 diperkirakan lima persen plus minus satu persen. Dan, tahun depan juga tidak akan banyak perubahan dari kisaran angka tersebut," kata Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah, Emanuel Lamen Ola, di Malang, Minggu.

Bisa saja, lanjutnya, angka inflasi tahun depan mengalami kenaikan karena adanya sejumlah potensi, di antaranya kenaikan upah minimum kota/kabupaten maupun kenaikan tarif dasar listrik serta komponen lainnya, apalagi harga beras saat ini juga sudah ada kenaikan, meski tidak cukup signifikan.

Bahkan, lanjutnya, menjelang akhir tahun 2012 ihni, inflasi secara bulanan dan tahunan cenderung meningkat, terutama karena didorong komoditas volatile food. Pasokan bahan makanan yang tergantung pada cuaca dan adanya kebijakan pembatasam komoditas impor hortikultura merupakan salah satu faktor yang mendorong peningkatan harga.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Malang itu mengaku khawatir jika kelangkaan dan tingginya harga daging sapi dalam dua pekan terakhir ini akan mendongkrak inflasi secara signifikan. Sehingga, berdampak pada target inflasi KBI Malang sebesar pada kisaran enam persen tidak bisa tercapai.

Sampai akhir Oktober 2012, katanya, 10 komoditas yang memicu laju inflasi secara bulanan (TMT) didominasi oleh biaya pendidikan di universitas (PT), yakni mencapai 7,02 persen, kemudian emas perhiasan serta berbagai jenis sayuran.

"Kami akan terus berpaya memantau perkembangan kondisi dan harga berbagai komoditas yang selama ini menjadi pemicu utama dan penyumbang terbesar terhadap terjadinya inflasi agar tahun depan tidak sampai terjadi kenaikan angka inflasi lebih tinggi," tegasnya. 

(E009)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012